Ntvnews.id, Istanbul – Presiden sementara Madagaskar, Kolonel Michael Randrianirina, pada Senin, 20 Oktober 2025, resmi menunjuk Herintsalama Rajaonarivelo sebagai perdana menteri dalam sebuah upacara di Istana Negara Iavoloha.
Randrianirina menjelaskan bahwa pengangkatan ini mengikuti rekomendasi anggota Majelis Nasional. “Ia dipilih karena kemampuan, pengalaman, dan hubungan yang baik dengan berbagai organisasi internasional,” ujarnya.
Rajaonarivelo menggantikan Zafisambo Ruphin Fortunat, yang sebelumnya ditunjuk oleh mantan Presiden Andry Rajoelina pada 6 Oktober, setelah pemerintahannya dibubarkan pada 29 September.
Meski namanya belum begitu dikenal di dunia politik, Rajaonarivelo memiliki pengalaman panjang di sektor swasta. Ia pernah menjabat sebagai ketua dewan direksi BNI Madagascar Bank. (BNI Madagascar Bank tidak ada kaitannya dengan BNI dari Indonesia. BNI Madagascar adalah singkatan dari Banque Nationale d'Investissement de Madagascar atau Bank Nasional Investasi Madagaskar, sebuah bank komersial dan investasi nasional yang beroperasi di Madagaskar).
Baca Juga: Presiden Madagaskar Andry Rajoelina Diduga Kabur ke Prancis di Tengah Gejolak Politik
Polisi anti huru-hara menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa dalam demonstrasi menentang pemadaman listrik yang sering terjadi dan kelangkaan air, dekat Universitas Antananarivo, Madagaskar, 29 September 2025 (Aljazeera)
Rajaonarivelo menempuh pendidikan magister di bidang ekonomi industri dan ekonomi bisnis, serta berperan sebagai konsultan internasional bagi sejumlah lembaga, termasuk Bank Dunia, Uni Eropa, Pasar Bersama Afrika Timur dan Selatan (COMESA), Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC), dan Komisi Samudra Hindia.
Selain itu, Rajaonarivelo pernah memimpin Asosiasi Pengusaha Madagaskar dan terlibat dalam pengembangan berbagai proyek pemerintah yang didukung mitra internasional.
Randrianirina sendiri baru resmi dilantik sebagai presiden pada Jumat, 17 Oktober 2025, setelah serangkaian protes anti-pemerintah berlangsung selama beberapa pekan menentang pemerintahan Rajoelina.
Baca Juga: Militer Madagaskar Umumkan Pembentukan Komite Pengganti Presiden Setelah Dimakzulkan
Gelombang demonstrasi yang dipimpin kaum muda pecah pada 25 September, dipicu oleh krisis air dan listrik yang parah serta dugaan praktik korupsi, yang kemudian berkembang menjadi tuntutan agar Rajoelina mundur.
Dalam laporan disebutkan bahwa Rajoelina dievakuasi ke Prancis menggunakan pesawat militer setelah mencapai kesepakatan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Pekan lalu, satuan militer elite yang dipimpin Randrianirina memasuki istana kepresidenan di Antananarivo dan menyatakan telah mengambil alih kekuasaan.
Mahkamah Konstitusi Tinggi Madagaskar menyerukan agar Randrianirina menyelenggarakan pemilihan umum dalam 60 hari, sesuai konstitusi yang mengatur pelaksanaan pemilihan presiden dalam 30 hingga 60 hari setelah jabatan kosong. Lembaga tersebut menegaskan bahwa Rajoelina tidak dapat menjalankan tugasnya karena tidak berada di dalam negeri.
(Sumber: Antara)