AHY: Utang KCIC Tak Boleh Hambat Pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Surabaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2025, 08:50
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kawasan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) tidak boleh menghambat rencana pembangunan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya.

"Memang utang yang harus segera diselesaikan ini juga tidak boleh kemudian menghambat rencana besar kita untuk mengembangkan konektivitas berikutnya, tadi Jakarta sampai dengan Surabaya," ujar AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah masih membahas sejumlah opsi restrukturisasi terkait proyek kereta cepat Jakarta–Bandung. Pembahasan ini melibatkan BPI Danantara, Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: Profil Marsda TNI Wahyu Hidayat, Eks Danpaspampres Era Jokowi Meninggal Dunia

Menurut AHY, koordinasi juga dilakukan dengan Kementerian Keuangan untuk menentukan langkah yang tepat dan berkelanjutan dalam menyelesaikan kewajiban finansial proyek tersebut.

"Saya tidak atau belum bisa menyampaikan secara final karena memang masih dikembangkan opsi-opsinya dan masih dihitung semuanya segala sesuatunya. Apakah kemudian Danantara bisa meng-handle dan juga bagaimana nanti Kementerian Keuangan bisa berkontribusi dan lain sebagainya," jelasnya.

AHY menambahkan bahwa seluruh opsi penyelesaian utang masih dalam tahap pembahasan dan menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi artinya kami masih terus menunggu arahan Pak Presiden juga sambil terus mengembangkan berbagai opsi yang paling baik dan berkelanjutan. Artinya bisa kemudian kita move on untuk membicarakan pengembangan kereta cepat berikutnya untuk Jakarta ke Surabaya," kata AHY.

Baca Juga: Dirjen Pajak Ungkap Rincian Insentif Pajak Setahun Terakhir

Sebagai informasi, total investasi proyek KCIC mencapai sekitar 7,27 miliar dolar AS atau setara Rp120,38 triliun. Sekitar 75 persen dari total nilai proyek tersebut dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga 2 persen per tahun.

Hingga saat ini, terdapat dua opsi penyelesaian utang yang tengah dikaji pemerintah, yaitu pelimpahan kepada pemerintah atau penyertaan dana tambahan ke PT KAI. Namun, opsi tersebut belum final, dan pemerintah tetap mendorong Danantara untuk mengambil peran utama dalam proses pembayaran.

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close