Prabowo Tegaskan Digitalisasi Jadi Kunci Efisiensi Pemerintahan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2025, 23:05
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tersebut membahas realisasi pada 2025 dan rencana kerja pada 2026 terkait program kerja Kabinet Merah Putih di sejumlah bidang, dari ekonomi, bidang pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, hingga pembangunan SDM. Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tersebut membahas realisasi pada 2025 dan rencana kerja pada 2026 terkait program kerja Kabinet Merah Putih di sejumlah bidang, dari ekonomi, bidang pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, hingga pembangunan SDM. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong digitalisasi di berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan kemanusiaan, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien dan terintegrasi. 

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dilakukan melalui penerapan teknologi digital di berbagai bidang.

“Kita juga terus bekerja keras untuk melakukan digitalisasi dan penggunaan teknologi untuk menjalankan pemerintahan yang lebih efisien. Di bidang kesehatan, pendidikan, dan kemanusiaan,” kata Prabowo dalam pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.

Baca Juga: Prabowo ke Kejagung: Kejar Lagi Kekayaan Diselewengkan!

Prabowo menjelaskan, salah satu langkah nyata dari program digitalisasi tersebut adalah penerapan sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSE) yang kini menjadi dasar integrasi data lintas kementerian dan lembaga.

Menurutnya, sistem data tunggal ini merupakan yang pertama kali diterapkan dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Melalui DTSE, setiap instansi pemerintah tidak lagi menggunakan data secara terpisah, melainkan bersandar pada satu sumber data nasional yang terintegrasi.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketepatan penyaluran bantuan sosial, mengurangi potensi pemborosan anggaran, serta memastikan bantuan diterima oleh pihak yang berhak.

“Data yang keliru bisa mengakibatkan penghamburan uang. Data yang keliru bisa mengakibatkan mereka yang berhak menerima bantuan tidak menerima. Mereka yang tidak berhak menerima. Jadi ini saya kira arti strategis daripada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional,” ujar Presiden.

Baca Juga: Prabowo: Sekolah Rakyat Kita Rancang untuk Putus Rantai Kemiskinan

Diketahui, Presiden Prabowo menggelar Sidang Kabinet Paripurna bertepatan dengan satu tahun masa pemerintahannya.

Berbeda dari biasanya, Presiden, Wakil Presiden, para menteri, serta seluruh undangan mengenakan kemeja panjang bernuansa cokelat dalam sidang kali ini, tidak seperti sebelumnya ketika para menteri mengenakan kemeja putih.

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close