Prabowo Soroti Tata Kelola Air, Perintahkan Perbaikan untuk Cegah Banjir dan Kekeringan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2025, 18:55
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto saat berpidato dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Presiden RI Prabowo Subianto saat berpidato dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti masalah banjir dan kekeringan yang masih terjadi di berbagai daerah akibat pengelolaan air yang belum optimal. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin, 20 Oktober 2025 ia memerintahkan perbaikan sistem tata kelola air nasional. 

Presiden Prabowo Subianto menilai bahwa Indonesia telah diberi karunia sumber daya air yang melimpah, namun belum dikelola secara efektif.

“Kita diberi karunia Tuhan air berlimpah-limpah di sebagian besar Republik kita. Tapi, ada sebagian yang mengalami kesulitan. Kita masih kurang pandai dalam mengelola,” katanya.

Baca Juga: Prabowo: MBG Telah Jangkau 36,7 Juta Penerima dengan 1,4 Miliar Porsi

Dalam pidato pembukaan sidang tersebut, Prabowo meminta kementerian dan lembaga terkait segera memperbaiki sistem tata kelola air agar dapat dimanfaatkan sebagai fondasi utama ketahanan pangan dan energi nasional.

“Asal kita sadar ini, kita fokus ini, kita yakinkan kebijakan kita menjamin kita mampu memproduksi dan distribusi pangan dengan baik dan efisien, energi juga demikian, mampu mengelola air, kita kuat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki cukup pengalaman dan modal dalam memetakan wilayah rawan bencana seperti kekeringan dan banjir berdasarkan catatan sejarah panjang.

“Air harus jadi sumber produktivitas, jangan menjadi sumber bencana,” katanya.

Baca Juga: Kementerian UMKM Catat Penyaluran KUR Capai Rp214 Triliun ke 3,6 Juta UMKM Sepanjang 2025

Menurut Prabowo, ukuran keberhasilan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh fluktuasi nilai mata uang atau harga saham, tetapi juga kemampuan menjamin produksi dan distribusi pangan, energi, serta air secara efektif.

Presiden juga meminta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi bersama para akademisi untuk meninjau kembali kurikulum universitas, terutama dalam bidang hidrologi. Ia berharap mahasiswa dapat mempelajari cara mencari, mengelola, dan mendistribusikan air secara efektif, sekaligus mencegah bencana banjir.

Kepala Negara menekankan bahwa fokus pada pengelolaan pangan, energi, dan air merupakan pekerjaan rumah penting pemerintah untuk memperkuat fundamental ekonomi nasional serta meningkatkan ketahanan negara menghadapi perubahan iklim dan tantangan masa depan.

Baca Juga: Prabowo: Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia Capai Titik Terendah Sepanjang Sejarah

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close