Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai program-program prioritas berjalan dengan baik selama satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“(Melihat) Dari segi program, seluruh program unggulan Pak Presiden (Prabowo) yang sudah dijanjikan saat kampanye seluruhnya sudah dijalankan,” kata Menko Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.
Ia mencontohkan beberapa program unggulan yang telah terealisasi seperti Makan Bergizi Gratis, Cek Kesehatan Gratis, serta Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan. Menurutnya, kondisi ekonomi fundamental Indonesia juga berada dalam posisi yang baik.
“(Seperti) Makan Bergizi Gratis, Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan, dan kemudian data-data ekonomi fundamental semuanya baik,” ujarnya.
Baca Juga: Satu Tahun, Waktu yang Cukup Membaca Arah Pemerintahan Presiden Prabowo: Rakyat, Rakyat, Rakyat!
Airlangga menjelaskan, perekonomian nasional menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 5,12 persen dan inflasi yang terjaga di level 2,6 persen. Ia juga menyebut cadangan devisa Indonesia masih berada di kisaran 148–150 miliar dolar AS, sementara neraca perdagangan tetap mencatatkan surplus.
“Sehingga dengan demikian apa yang dijanjikan saat kampanye dalam satu tahun ini seluruhnya sudah delivered,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menilai pemerintahan Prabowo-Gibran telah memberikan sejumlah insentif dan inisiatif yang mendorong terciptanya ekosistem ketenagakerjaan nasional yang lebih baik.
Baca Juga: 78,3 Persen Rakyat Puas dengan Kinerja Presiden Prabowo
“Kita juga harus melihat upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Pak Presiden dan berbagai kementerian,” kata Yassierli.
“Kalau kita lihat bahwa upaya-upaya itu dilakukan untuk memberikan solusi kepada masyarakat, peningkatan ekonomi, juga penciptaan lapangan kerja,” ujarnya menambahkan.
Ia optimistis target pemerintah untuk membuka 19 juta lapangan kerja dalam empat tahun ke depan dapat tercapai.
“Ya ini kan proses ya, yang saya pahami, kita masih dalam tahun ini, kan kita lihat ada berapa (lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja). Jadi kalau 19 juta (lapangan) itu dibagi berapa, 5 tahun? Nanti kita lihat dan saya optimis,” katanya.
(Sumber: Antara)