Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres. (ANTARA)
Ntvnews.id, New York City - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer Bumi mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 2024. Peningkatan ini dipicu oleh emisi berkelanjutan dari aktivitas manusia, lonjakan kebakaran hutan dan lahan, serta menurunnya kemampuan ekosistem darat dan laut dalam menyerap CO2.
Mengutip Buletin Gas Rumah Kaca dari Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) yang dirilis pada Rabu, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan dalam taklimat pers harian bahwa konsentrasi metana dan dinitrogen monoksida, dua gas rumah kaca utama selain CO2 yang terkait aktivitas manusia, juga meningkat hingga mencetak rekor baru.
Dia menegaskan, “Pengurangan emisi menjadi sangat penting tidak hanya bagi iklim, tetapi juga bagi ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.”
Baca Juga: Sekjen PBB Sampaikan Surat ke Trump Bahas Kerja Sama Damai Gaza
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal WMO, Ko Barrett, memperingatkan bahwa panas yang terperangkap oleh CO2 dan gas-gas rumah kaca lainnya mempercepat perubahan iklim serta memicu kondisi cuaca yang lebih ekstrem di berbagai belahan dunia.
(Sumber: Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
