Sistem Berbasis AI Perkuat Pengawasan Dapur MBG

Ntvnews.id, Jakarta - Yayasan Indonesia Food Security Review (IFSR) bersama Kreasi Binar Indonesia (KBI) meluncurkan CCTV berbasis Artificial Intelligence (AI) sebagai terobosan baru dalam pengawasan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Teknologi ini hadir untuk memastikan kualitas, kebersihan, serta keamanan makanan yang disajikan bagi jutaan penerima manfaat. Sistem CCTV AI ini dirancang untuk memantau seluruh tahapan proses, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, pengemasan, hingga distribusi makanan.

Teknologi ini mampu mendeteksi pelanggaran prosedur secara otomatis dan real-time, memberikan peringatan langsung, serta menyimpan bukti visual yang dapat digunakan untuk evaluasi dan audit.

Baca Juga: Kepala BGN: 10 Ribu Lebih Dapur MBG Sudah Berdiri

Glory Harimas Sihombing selaku executive director menyampaikan, Trisula yang diresmikan terdiri dari menu MBG, riview MBG, CCTV AI saat ini sudah diimplementasikan, dan paling pertama menu MBG.

"Paling pertama menu MBG, yaitu sarana untuk melakukan sharing dari berbagai SPPG, bagaimana menu yang bisa menginspirasi para SPPG lainnya," katanya, ditemui usai konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu, 1 Oktober 2025. 

Ia juga menambahkan, sejuah ini telah launching CCTV AI di beberapa dapur, dan pihaknya sangat terbuka bekerjasama dengan SPPG manapun.

Glory Harimas Sihombing (NTVNews.id/ Adiansyah)

Langkah ini menjadi jawaban atas tantangan pengawasan manual yang kerap terbatas, sehingga pelanggaran standar operasional seperti tidak memakai alat pelindung diri, penyimpanan bahan tidak higienis, atau kelalaian kontrol suhu yang bisa segera diminimalisir.

Trisula IFSR

Dalam peluncurannya di Kantor IFSR, Jakarta Selatan, diperkenalkan pula “Trisula IFSR”, yaitu tiga instrumen utama untuk menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan Program MBG:

1. Platform Review MBG

Platform hasil kolaborasi dengan Maven Melek Teknologi ini memungkinkan penerima manfaat, orang tua, maupun guru memberikan ulasan (review) dan penilaian (rating) terhadap makanan dan pelayanan dapur MBG.

Baca Juga: Infografik: Kanal Aduan untuk Perbaikan Program MBG

Model ini mirip dengan sistem penilaian di Google Review atau Zomato, sehingga masyarakat dapat turut mengawasi secara transparan. Hasil rating akan menciptakan mekanisme reward & punishment, sekaligus mendorong perbaikan mutu berkelanjutan.

2. Pedoman dan SOP

Bekerja sama dengan Askana Konsultan Sejahtera (AKS), IFSR menyusun Pedoman & SOP standar nasional untuk mencegah insiden keamanan pangan. Dokumen ini mencakup protokol higienitas pekerja, standar suhu penyimpanan & pengolahan, sistem kendali titik kritis (HACCP/CCP), dan mekanisme respons cepat jika terjadi insiden.

SOP ini selaras dengan pedoman internasional (FAO, Codex Alimentarius) dan regulasi nasional, sehingga memastikan setiap porsi makanan MBG aman, higienis, dan bergizi.

3. CCTV AI

Sebagai pilar ketiga, CCTV berbasis AI memastikan proses di dapur MBG diawasi ketat secara otomatis, menyeluruh, dan berkelanjutan. Teknologi ini mampu mendeteksi pekerja yang tidak sesuai prosedur, penyimpanan pangan tidak aman, hingga potensi pelanggaran standar operasional lainnya.

Dengan biaya murah, sistem ini dapat diterapkan secara luas di dapur-dapur MBG dan memberikan laporan transparan yang bisa diakses stakeholder, termasuk orang tua penerima manfaat.