Ntvnews.id, Washington D.C - Seorang penumpang gelap ditemukan tewas di roda pendaratan pesawat American Airlines di Charlotte, Carolina Utara, Amerika Serikat (AS). Polisi setempat kini tengah menyelidiki kasus tersebut.
Penumpang itu ditemukan pada Minggu (28/9/2025) pagi saat pesawat menjalani perawatan usai tiba dari Eropa. Ia berada di kompartemen roda pendaratan. Hingga kini identitasnya belum diketahui.
Dilansir dari CNN Internasional, Rabu, 1 Oktober 2025, juru bicara American Airlines menyatakan maskapai bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mendukung penyelidikan. Sementara itu, pihak Bandara Internasional Charlotte Douglas juga angkat bicara terkait peristiwa ini.
"Kami sangat berduka atas berita ini dan akan mendukung penyelidikan Departemen Kepolisian Charlotte-Mecklenburg (CMPD) sesuai kebutuhan," tulis pihak bandara dalam rilis resmi, seraya menambahkan bahwa operasional bandara tetap berjalan seperti biasa.
Baca Juga: Heboh Seorang Penumpang Pesawat Dilakban Pramugari Selama Penerbangan
Meski berbahaya, bersembunyi di ruang roda pesawat sering menjadi pilihan penumpang gelap. Data Badan Penerbangan Federal (FAA) pada 2019 mencatat lebih dari 77% orang yang mencoba cara ini berakhir meninggal dunia.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus penumpang gelap dalam beberapa waktu terakhir. Hanya sepekan lalu, seorang anak 13 tahun asal Afghanistan ditemukan di landasan pacu India setelah bersembunyi di roda pesawat dari Kabul ke Delhi. Bocah itu kemudian dipulangkan ke Afghanistan pada hari yang sama, dan ia mengaku nekat melakukannya karena penasaran.
Baca Juga: Penumpang Pesawat Panik Lupa Matikan Kompor di Rumah, Pilot Turun Tangan
Pada Januari lalu, dua jasad ditemukan di ruang roda pesawat JetBlue yang terbang dari Bandara John F. Kennedy, New York, ke Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood di Florida. Dua minggu sebelumnya, mayat lain juga ditemukan di ruang roda pesawat United Airlines dari Chicago ke Maui.
Kasus terbaru ini kembali memicu kekhawatiran soal keamanan penerbangan serta upaya mencegah tragedi serupa terulang.