Ntvnews.id, London - Seorang penumpang Ryanair membagikan pengalaman tak menyenangkan yang dialaminya saat melakukan perjalanan udara. Meski sudah memegang tiket, pria tersebut justru dilarang ikut terbang oleh maskapai.
Kisah itu ia bagikan melalui forum Reddit. Penumpang yang tidak disebutkan namanya tersebut mengaku bepergian dari Verona, Italia menuju Dublin, Irlandia. Ia sudah melakukan check-in dan memegang tiket, namun mendapat jawaban mengejutkan dari pihak maskapai.
"Anda memesan tiket, bukan kursi. Tidak ada tempat untuk Anda," katanya mengenang ucapan staf Ryanair, seperti dikutip dari Mirror UK, Sabtu, 27 September 2025.
Ia pun terdiam di gerbang keberangkatan dalam keadaan bingung sekaligus marah. Setelah pihak maskapai tidak bisa mengelak atas kesalahan yang terjadi, ia dipindahkan ke penerbangan lain. Namun masalah kembali muncul karena penerbangan tersebut mengalami keterlambatan hingga 4,5 jam, bahkan jadwal ulangnya membuat ia harus menunggu 8,5 jam lebih lama dari seharusnya.
Kejadian serupa ternyata bukan pertama kali menimpa penumpang Ryanair. Awal tahun ini, seorang penumpang lain juga mengalami masalah identik.
Baca Juga: Heboh Kebakaran di Bandara Picu Pesawat Lepas Landas Tanpa Penumpang
"Sudah check-in online, diberi status 'kursi akan ditentukan di gerbang keberangkatan'. Sesampainya di gerbang, diberi tahu tidak ada tempat duduk untuk saya. Saya tidak akan bepergian dengan penerbangan yang sudah saya pesan dan harganya tidak murah (Verona ke Dublin)," tulis penumpang tersebut di Reddit.
"Saya bertanya bagaimana bisa saya punya tiket, diizinkan check-in, tetapi sekarang saya tidak bisa terbang? Saya diberi tahu persis seperti ini: 'Tuan, Anda memesan tiket, bukan kursi, jadi tidak ada tempat duduk untuk Anda.' Penalti untuk 'izinkan pemilihan kursi acak' itu nyata."
Ia kemudian memperbarui unggahannya dan menyebut penerbangannya pun terlambat lebih dari empat jam, sama seperti pengalaman penumpang sebelumnya.
Menanggapi hal ini, Ryanair di situs resminya menegaskan bahwa mereka tidak melakukan pemesanan berlebih (overbooking).
Baca Juga: Rusia Uji Pesawat Pengebom dalam Latihan Militer dengan Belarusia
"Ryanair, sebagai sebuah kebijakan, tidak melakukan pemesanan berlebih (overbooking) penerbangannya.
"Namun, jika kursi tidak tersedia untuk penumpang dengan reservasi yang telah dikonfirmasi, kami akan meminta sukarelawan untuk menyerahkan kursi mereka dengan imbalan manfaat yang kami dan sukarelawan tersebut sepakati sebelum menolak naik pesawat secara paksa kepada penumpang lain. Jika jumlah sukarelawan tidak mencukupi, dan kami menolak Anda naik pesawat secara paksa, Anda berhak atas hak-hak yang telah ditetapkan."
Ryanair juga menjelaskan bahwa alokasi kursi acak berlaku bagi penumpang yang melakukan check-in online antara 24 jam hingga dua jam sebelum keberangkatan. Untuk menghindari masalah serupa, maskapai menyarankan penumpang memilih kursi sejak awal pemesanan atau ketika melakukan check-in.