Ntvnews.id, Ankara - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan kembali keputusan pemerintahnya untuk mengakui Negara Palestina. Ia menilai langkah tersebut mencerminkan keinginan masyarakat dunia yang mendesak perdamaian di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Albanese menyampaikan hal itu sebagai tanggapan atas kecaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Majelis Umum PBB pekan lalu.
Saat berpidato di Inggris usai bertemu Raja Charles, Senin, 29 September 2025, ia menyebut, “Saya rasa dunia telah menegaskan posisi kami dengan sangat jelas. Rakyat ingin melihat perdamaian dan gencatan senjata di Timur Tengah. Mereka ingin melihat para sandera dibebaskan, mereka ingin melihat bantuan disalurkan kepada rakyat Gaza.”
Ia menjelaskan, pengakuan Australia atas Palestina dilakukan bersamaan dengan keputusan Kanada dan Inggris. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari “upaya internasional yang terkoordinasi untuk membangun momentum baru bagi solusi dua negara.”
Baca Juga: Soal Gaza, PM Australia Albanese: Nilai Sejati PBB Ada pada Tindakan
Keputusan tersebut muncul di tengah perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
(Sumber: Antara)