Topan Ragasa menerjang daratan Tiongkok setelah 17 orang tewas di Taiwan (BBC)
Ntvnews.id, China - Topan Ragasa, yang dijuluki “raja badai”, akhirnya mendarat di Provinsi Guangdong, China, setelah melanda sejumlah kawasan Asia Tenggara. Badai ini sebelumnya menimbulkan kerusakan parah di Taiwan bagian timur hingga menyebabkan 17 orang tewas, puluhan lainnya hilang, dan puluhan luka-luka.
Topan Ragasa dilaporkan menghantam Kabupaten Hualien, Taiwan, pada Selasa, ketika sebuah danau bendung jebol dan memicu bencana. Akibat peristiwa itu, 17 orang meninggal, 17 lainnya masih hilang, dan 32 orang terluka.
Badai ini juga memicu gangguan perjalanan, penutupan sekolah, hingga evakuasi massal di Hong Kong dan Guangdong, China. Situasi kacau meluas di kedua wilayah tersebut.
Baca Juga: China Bersiap Hadapi Terjangan Topan Ragasa, Warga Diminta Waspada
Meski perlahan melemah setelah mendarat, kondisi masih berbahaya. Menurut laporan Sarah Keith-Lucas dari BBC Weather, Ragasa melintasi pesisir daratan dekat Kota Yangjiang dengan kecepatan angin berkelanjutan mencapai 144 km/jam (89 mph).
Otoritas cuaca memprediksi Vietnam dan Laos akan merasakan dampak Topan Ragasa pada Kamis.
Sementara itu, upaya penyelamatan dan pemulihan tengah dilakukan di wilayah yang sudah terdampak. Relawan bersama pasukan militer di pesisir selatan China mulai melakukan penyisiran dari pintu ke pintu. Pihak keamanan bandara Hong Kong menyebut penerbangan diperkirakan kembali beroperasi setelah tengah malam waktu setempat (17.00 BST).
Baca Juga: Tim Penyelamat Filipina Temukan 3 Jenazah Nelayan Korban Topan Ragasa
(Sumber: Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
