Ntvnews.id, Jakarta - Beberapa wilayah di Provinsi Guangdong, China selatan, menghentikan kegiatan belajar-mengajar, produksi, transportasi umum, dan operasi bisnis pada Rabu seiring mendekatnya Topan Ragasa.
Menurut kantor pusat pengendalian banjir, kekeringan, dan topan di Zhanjiang, sekolah-sekolah menangguhkan kegiatan belajar pada Selasa, 23 September 2025 sekitar pukul 15.00 waktu setempat sebagai langkah pencegahan. Mulai Rabu pukul 15.00, kegiatan kerja, produksi, transportasi umum, dan bisnis di seluruh Zhanjiang juga akan ditangguhkan.
Baca Juga: Topan Ragasa Makin Dekat, China Evakuasi 1 Juta Warga
Departemen yang menangani air, listrik, gas, komunikasi, layanan medis, dan tanggap darurat disebut akan tetap beroperasi. Otoritas setempat juga mengimbau agar semua aktivitas lain yang berpotensi menimbulkan risiko keselamatan atau membahayakan personel ditunda akibat topan tersebut.
Topan Ragasa, yang menjadi topan ke-18 tahun ini, memasuki Laut China Selatan pada Senin, 22 September 2025 malam dan berada sekitar 170 kilometer di tenggara Yangjiang pada Rabu pukul 10.00 waktu setempat.
Topan ini diperkirakan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 20 km per jam dan diprediksi mendarat pada Rabu malam di sepanjang wilayah pesisir antara Yangjiang dan Zhanjiang.
Baca Juga: Topan Super Ragasa Mengancam China, Jutaan Warga Dievakuasi dan Kota Lumpuh
Pusat Meteorologi Nasional China pada Rabu mempertahankan peringatan oranye, yang merupakan peringatan tertinggi kedua dalam sistem peringatan cuaca empat tingkat berkode warna di China, karena topan diperkirakan akan disertai hujan lebat dan angin kencang.
Sumber: ANTARA