Demo Peringatan Hari Tani Nasional Diharapkan Berjalan Tertib

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 08:26
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi demo ricuh. (Antara) Ilustrasi demo ricuh. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Aksi unjuk rasa memperingati Hari Tani Nasional (HTN) digelar hari ini. Demonstrasi tersebut direncanakan digelar di sejumlah titik, termasuk DPR RI dan Istana Negara.

Ketua Pemuda Bersatu Bergerak, Hakan N mengingatkan para mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil agar menjaga ketertiban serta mengutamakan keselamatan selama demonstrasi berlangsung.

Menurut Hakan, unjuk rasa adalah hak konstitusional yang dilindungi undang-undang. Namun, pelaksanaannya tetap harus mematuhi aturan yang berlaku.

Ia menegaskan, pemerintah tidak melarang aksi tersebut, tetapi masyarakat diimbau agar tidak melakukan tindakan anarkis serta tetap waspada terhadap potensi penyusupan, terutama dari kelompok anarko.

“Menyuarakan pendapat di ruang publik itu sah, tapi jangan sampai merugikan orang lain atau menimbulkan kerusuhan. Kita juga mengingatkan agar peserta aksi berhati-hati dengan pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan momentum, khususnya kelompok anarko yang sering kali memicu kegaduhan,” ujarnya, Rabu, 24 September 2025.

Hakan berharap unjuk rasa bisa berlangsung damai, kondusif, dan aspirasi yang disampaikan dapat diterima tanpa harus mengganggu ketertiban umum.

Ia juga menekankan agar massa aksi tidak merusak fasilitas publik yang dibangun dengan dana masyarakat melalui pajak, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran.

Baca Juga: Demo Hari Tani Nasional di Jakarta, Ini Lokasinya

Lebih lanjut, Hakan menjelaskan bahwa anarko sindikalisme, atau kelompok yang kerap disebut terlibat kerusuhan saat unjuk rasa, merupakan sebuah doktrin yang berkembang di luar negeri mengenai gerakan pekerja.

Paham tersebut, katanya, menolak adanya pengaturan terhadap buruh dan mendorong pekerja untuk membuat aturan sendiri. Ideologi ini sudah lama muncul di Rusia dan sejumlah negara Amerika Latin, dan mulai berpengaruh di Indonesia beberapa tahun belakangan.

“Kelompok anarko pasti akan berusaha memanfaatkan situasi. Tapi saya yakin mahasiswa, buruh, dan masyarakat sudah semakin cerdas untuk tidak mudah terprovokasi,” tandasnya.

x|close