Meski Belum Akui Kedaulatan Palestina, Jepang Tegaskan Solusi Dua Negara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Sep 2025, 15:43
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip - Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya. Arsip - Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Jepang, Senin, 22 September 2025, memilih menahan diri untuk tidak ikut bergabung dengan daftar negara yang semakin banyak mengakui kedaulatan Palestina sebagai sebuah negara, dalam pertemuan tingkat tinggi PBB yang berlangsung di New York.

Meski demikian, Tokyo menegaskan bahwa solusi dua negara tetap menjadi jalan utama menuju perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.

“Mengenai pengakuan negara Palestina, persoalannya bukan apakah akan dilakukan, melainkan kapan,” ujar Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, dalam konferensi pers di markas besar PBB, New York.

“Sambil terus memantau perkembangan di kawasan, Jepang akan melanjutkan pembahasan komprehensif dengan keseriusan yang lebih besar," tambahnya.

Keputusan Jepang untuk belum segera mengakui Palestina berbeda dengan sejumlah negara Barat, termasuk Inggris, Kanada, dan Prancis, tetapi sejalan dengan sikap Amerika Serikat, sekutu dekat Tokyo.

Baca Juga: Jepang: Pengakuan Negara Palestina Tinggal Menunggu Waktu

Berbeda dengan kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang cenderung mendukung Israel dalam konflik dengan Hamas, Iwaya menekankan bahwa Jepang “sangat mengecam” langkah sepihak Israel, termasuk peningkatan operasi militer di Gaza serta perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat.

“Jika Israel mengambil langkah lebih jauh yang menghalangi tercapainya solusi dua negara, Jepang akan terdorong untuk memperkenalkan langkah baru sebagai respons,” kata Iwaya.

Dalam kesempatan yang sama, Iwaya juga mendesak Hamas untuk membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan sejak serangan kelompok tersebut ke Israel pada 2023, serta menyerahkan senjata mereka.

Menjelang debat umum Sidang Majelis Umum PBB, Prancis dan Arab Saudi menggelar konferensi guna menghidupkan kembali momentum terbentuknya negara Palestina yang berdampingan dengan Israel.

Baca Juga: Prabowo Tiba di Jepang, Sambangi Paviliun RI di Osaka Expo

Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengakui negara Palestina, setelah sebelumnya Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal menyatakan pengakuan yang sama pada Minggu. Macron menegaskan bahwa pengakuan itu merupakan “satu-satunya solusi yang akan memungkinkan Israel hidup dalam damai.”

Sementara itu, AS, sebagai satu-satunya anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang belum mengakui Palestina, bersama Israel memboikot pertemuan tersebut. Washington dan Tel Aviv berpendapat bahwa pengakuan Palestina justru akan memperkuat Hamas dan memperpanjang perang yang telah berlangsung hampir dua tahun.

(Sumber: Antara)

x|close