Ntvnews.id, Berlin - Pemerintah Jerman menegaskan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina merdeka, namun menolak untuk memberikan pengakuan resmi dalam waktu dekat.
“[Pembentukan] Negara Palestina adalah tujuan kami. Kami mendukung solusi dua negara. Tidak ada jalan lain,” ujar Menteri Luar Negeri Johann Wadephul di Berlin, menjelang keberangkatannya ke Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York.
Menurut Wadephul, langkah menuju rekonsiliasi dan perundingan masih panjang serta penuh tantangan. “Namun, hal ini harus dicapai melalui perundingan. Tidak ada yang boleh memaksakan diri ‘menembus tembok’ pada saat ini,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa meskipun prosesnya sulit, hanya solusi dua negara yang dinegosiasikan yang bisa membuka jalan bagi rakyat Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan secara damai, aman, dan bermartabat.
Baca Juga: Ramai Eropa di PBB, Jerman Kekeuh Tak Akui Palestina
Sehari sebelumnya, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal sudah secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Sementara itu, sejumlah negara Eropa lainnya seperti Prancis, Malta, dan Luksemburg diperkirakan akan mengikuti langkah serupa pada Sidang Majelis Umum PBB pekan ini.
Para pemimpin dunia juga dijadwalkan hadir dalam konferensi internasional yang membahas penyelesaian damai konflik Israel–Palestina serta implementasi solusi dua negara.
Dalam kesempatan yang sama, Wadephul memperingatkan Israel agar tidak melakukan aneksasi atas wilayah pendudukan Palestina.
“Yang dibutuhkan kawasan itu sekarang adalah gencatan senjata segera, bantuan kemanusiaan yang jauh lebih besar bagi rakyat Gaza, serta pembebasan segera dan tanpa syarat para sandera [Israel],” tegasnya.
Ia menambahkan, “Setiap tindakan yang mengarah pada aneksasi wilayah pendudukan, yang melanggar hukum internasional, juga merusak peluang tercapainya solusi jangka panjang bagi konflik ini.”
(Sumber : Antara)