Ntvnews.id, Tokyo - Pengakuan resmi terhadap Negara Palestina oleh Jepang diyakini hanya persoalan waktu. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi menegaskan hal itu pada Senin, 22 September 2025 sambil menekankan kembali komitmen Tokyo untuk mendukung solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
"Selama Jepang mendukung solusi dua negara, pertanyaannya bukan soal pengakuan negara, tetapi waktu. Kami akan melakukan analisis komprehensif dan memantau perubahan situasi secara ketat," kata Seskab Hayashi kepada wartawan ketika dimintai komentar perihal gelombang pengakuan Negara Palestina yang semakin meningkat.
Utamanya adalah memastikan eksistensi keberlanjutan Palestina dan koeksistensinya dengan Israel, katanya.
Baca Juga: Paviliun Indonesia Memukau di Expo 2025 Osaka, Sukses Buat Warga Jepang Terpesona
Pada 19 September, Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya menyebut situasi saat ini tidak menguntungkan bagi solusi dua negara, yang akan memungkinkan Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Palestina Varsen Aghabekian Shahin menyebut sikap Jepang tersebut menyedihkan.
Media Jepang melaporkan bahwa keraguan Tokyo kemungkinan berawal dari keinginan untuk menghindari ketegangan hubungan dengan Amerika Serikat, yang menentang pengakuan sepihak atas Palestina.
Pada Ahad, 21 September 2025, sejumlah negara yakni Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal secara resmi mengakui Negara Palestina. Hingga kini, sebanyak 151 negara di seluruh dunia, termasuk Rusia, telah mengakui Negara Palestina.
Baca Juga: Kampanye Pemilihan Presiden LDP Jepang Resmi Dimulai, Lima Kandidat Bertarung
Pada 2024, Amerika Serikat memveto keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
(Sumber: Antara)