Ntvnews.id, Kolombia - Mantan Presiden Brazil Jair Bolsonaro didiagnosis menderita kanker kulit stadium awal setelah dirawat dua kali dalam sepekan di rumah sakit Brasilia. Meski demikian, ia tetap harus menjalani tahanan rumah sesuai putusan hukum atas kasus kudeta 2022–2023.
Rumah sakit melaporkan adanya lesi kulit pada tubuh Bolsonaro yang menunjukkan "adanya karsinoma sel skuamosa." Dokter menyatakan Bolsonaro akan menjalani pemeriksaan rutin untuk memantau kondisinya.
Bolsonaro (70) masuk rumah sakit di Brasilia pada Selasa setelah muntah-muntah dan tekanan darahnya rendah. Namun, diagnosis kanker berasal dari pemeriksaan pada Minggu saat ia dirawat sebelumnya dan menjalani prosedur pengangkatan lesi kulit di dada dan lengannya.
Baca Juga: Terbukti Rencanakan Kudeta, Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Divonis 27 Tahun Penjara
Ahli onkologi Bolsonaro, Claudio Birolini, menyebut kanker itu berada pada stadium menengah dan dikategorikan "in situ" atau belum menyebar. Ia menambahkan bahwa pengangkatan jaringan kanker diperkirakan akan bisa menyembuhkan Bolsonaro.
Mantan presiden itu masih menggunakan perban dan jahitan yang diperkirakan akan dilepas dalam dua pekan. Bolsonaro keluar dari rumah sakit pada Rabu dan kembali ke rumah. Ia menjalani tahanan rumah sejak sebelum dijatuhi hukuman karena memimpin upaya kudeta pada 2022–2023 dan divonis 27 tahun 3 bulan penjara.
Sesuai putusan hukum, Bolsonaro diperbolehkan keluar rumah untuk keadaan darurat medis, tetapi tim pembelanya harus menyerahkan laporan medis kepada hakim.
Para pendukungnya menjadikan kondisi kesehatannya sebagai alasan untuk tetap menjalani hukuman di rumah. Mereka mengaku khawatir Bolsonaro akan mengalami komplikasi medis atau perlakuan buruk jika dipindahkan ke penjara.
Baca Juga: Pengadilan Brasil Larang Mantan Presiden Bolsonaro Berpolitik Selama 8 Tahun
Putra sulungnya, Senator Flavio Bolsonaro, menyatakan ayahnya akan mampu melewati ujian ini. Ia menulis di platform X: "Ayah saya sudah menghadapi pertarungan yang lebih berat dan menang. Kali ini pun tidak akan berbeda."
(Sumber: Antara)