Ntvnews.id, Jakarta - Sembilan korban kecelakaan di lereng Gunung Bromo yang mengalami luka sedang hingga berat kini menjalani operasi di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Ada 17 korban yang mengalami luka sedang hingga berat, 16 korban dirawat di RSBS Jember dan satu korban tidak bisa dibawa ke RSBS karena kondisinya masih belum stabil, sehingga masih di RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo," ujar Pemilik RSBS Jember, dr Faida, dalam konferensi pers di aula rumah sakit, Senin, 15 September 2025.
Ia menambahkan kabar terbaru mengenai perawat Betty yang dirawat di RSUD dr Moh. Saleh, bahwa kesadarannya sedikit meningkat dan kemungkinan akan dipindahkan ke RSBS untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Baca Juga: Kemenhub Tunggu Hasil Investigasi KNKT atas Kecelakaan Bus di Jalur Bromo
"Insya Allah kami sudah bersepakat dengan pihak keluarga untuk menjemput perawat ruang jantung RSBS yang dirawat di RSUD dr Moh Saleh untuk dibawa dan dirawat di RSBS," kata Faida.
Menurutnya, jumlah karyawan beserta keluarga yang ikut dalam rombongan bus wisata ke Gunung Bromo sebenarnya 53 orang, bukan 52 orang seperti yang sebelumnya diinformasikan.
"Sebanyak 24 orang mengalami cedera ringan yang terdiri dari 12 karyawan dan 12 orang keluarganya menjalani rawat jalan saja dan mendapatkan obat-obatan, sedangkan yang mengalami cedera sedang hingga berat sebanyak 21 orang," jelas Faida.
Dari 21 korban dengan luka sedang hingga berat, sembilan orang harus menjalani operasi, delapan di antaranya operasi patah tulang dan satu orang operasi bedah syaraf karena cedera kepala berat.
Baca Juga: Tujuh Jenazah Korban Kecelakaan Maut di Bromo Dimakamkan di Jember
Sementara itu, delapan korban yang meninggal dunia telah dimakamkan di Kabupaten Jember, dan satu korban dimakamkan di Madiun sesuai permintaan keluarga.
Delapan korban yang meninggal adalah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Arti Wibowati (34), Wardatus Soleha (35), Aiza Fahrani Agustin (7), Desi Eka Agustini (33), Nasha Azkiya Naygara (14), dan Hesti Purba Wredhamaya (39).
Dari delapan korban tersebut, satu keluarga menjadi korban, yakni cleaning service RSBS Hendra Pratama beserta istrinya Wardatus Soleha dan putrinya Aiza Fahrani Agustin.
Kecelakaan terjadi saat Bus Hino IND'S 88 bernomor polisi P-7221-UG yang membawa rombongan keluarga karyawan RSBS Jember dikemudikan Al Bahri dengan kernet Mergi, membawa 53 penumpang turun dari Gunung Bromo.
Sesampainya di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, pada kondisi jalan menurun dan menikung ke kiri, bus mengalami gagal fungsi rem. Akibatnya, kendaraan tetap melaju ke kanan, menabrak pembatas jalan sebelah kanan, dan kemudian menabrak sepeda motor bernomor polisi N-2856-OE, hingga menewaskan delapan orang.
(Sumber: Antara)