Ntvnews.id, Yaman - Kelompok Houthi di Yaman pada Minggu, 14 September 2025 waktu setempat melaporkan bahwa 26 staf media lokal termasuk di antara 46 korban tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam Sanaa pada Rabu, 10 September 2025.
Dalam keterangan resminya, kelompok tersebut menyebut serangan udara itu meratakan kantor dua surat kabar, yakni 26th September dan Al-Yemen, yang berada di Lapangan Tahrir, pusat kota Sanaa. Houthi juga menegaskan bahwa aksi tersebut tidak akan melemahkan "operasi media mereka".
Menurut otoritas kesehatan yang berada di bawah kendali Houthi, sebanyak 165 orang turut mengalami luka-luka, di antaranya perempuan dan anak-anak.
Saluran televisi al-Masirah milik Houthi menyiarkan rekaman yang memperlihatkan bangunan hunian hancur dan tim penyelamat yang tengah mencari korban di balik reruntuhan.
Baca Juga: Houthi Tangkap Staf WFP dan UNICEF di Yaman, Serbu Kantor Pusat PBB di Sanaa
Dari pihak lain, militer Israel menyatakan telah menargetkan kamp militer, markas hubungan masyarakat Houthi, serta gudang penyimpanan bahan bakar. Mereka menyebut operasi tersebut sebagai "respons" atas serangan drone dan rudal yang sebelumnya dilancarkan Houthi.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, yang kantornya juga terdampak akibat serangan itu, berjanji akan melakukan balasan. Ia menegaskan serangan tersebut tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi.
Baca Juga: Israel Gempur Kompleks Militer Houthi dan Istana Kepresidenan di Yaman
Houthi, yang saat ini menguasai sebagian besar wilayah Yaman utara, menegaskan akan terus melancarkan serangan terhadap Israel sebagai bentuk respons sekaligus menyerukan agar perang dan blokade di Gaza segera dihentikan.
(Sumber: Antara)