Ntvnews.id, Washington DC - Jumlah turis mancanegara yang berkunjung ke Amerika Serikat terus menurun tajam dalam tujuh bulan pertama tahun ini. Tren penurunan tersebut diperkirakan berlanjut di tengah situasi geopolitik yang memanas serta kebijakan-kebijakan kontroversial yang kembali dijalankan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Dilansir dari The Independent, Rabu, 3 September 2025, data Kantor Perjalanan dan Pariwisata Nasional AS mencatat kunjungan wisatawan asing (tidak termasuk dari Meksiko dan Kanada) berkurang lebih dari 3 juta orang atau sekitar 1,6% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Fenomena serupa terlihat di Kanada. Untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun, jumlah warga Amerika yang berkendara ke Kanada pada bulan Juni dan Juli melebihi jumlah warga Kanada yang masuk ke AS.
Sejumlah analis menilai kebijakan perdagangan global yang keras, aturan imigrasi ketat, hingga retorika kontroversial seperti wacana pengambilalihan wilayah Kanada dan Greenland turut memperburuk citra AS di mata dunia. CEO Visit Buffalo Niagara, Patrick Kaler, menilai hal ini sangat merugikan.
Baca Juga: Turis Asing Tantrum di Pantai, Serang Orang Sekitar
"Melihat penurunan lalu lintas wisatawan yang begitu drastis, terutama akibat retorika yang sebenarnya bisa dihindari, sungguh sangat disayangkan," ujarnya.
Kekhawatiran juga disuarakan Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC), yang memprediksi AS menjadi satu-satunya negara dari 184 negara yang diteliti yang akan mengalami penurunan pengeluaran wisatawan asing pada 2025.
"Perekonomian perjalanan dan pariwisata terbesar di dunia sedang melaju ke arah yang keliru. Saat negara-negara lain membuka pintu lebar bagi wisatawan, pemerintah AS justru tampak seperti sedang menggantungkan tanda tutup," kata Presiden WTTC, Julia Simpson.
Baca Juga: Thailand Bakal Perketat Keamanan Wisatawan Usai Insiden Turis Dibakar Hidup-hidup
Laporan Tourism Economics memperkirakan kunjungan internasional ke AS bakal anjlok hingga 8,2% tahun ini, dengan data pemesanan tiket pada Mei, Juni, dan Juli yang sudah menunjukkan tren penurunan tajam.
Direktur Pelaksana Eisner Advisory Group, Deborah Friedland, menambahkan selain faktor geopolitik, ketidakpastian politik domestik serta meningkatnya biaya perjalanan turut memengaruhi turunnya minat wisatawan asing.
Sejak kembali berkuasa, Trump kembali menerapkan sejumlah kebijakan keras seperti menghidupkan larangan perjalanan dari beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah, memperketat prosedur visa, hingga meningkatkan razia imigrasi besar-besaran.