Khofifah Prihatin Gedung Grahadi Dibakar Massa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Sep 2025, 17:09
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan keprihatinannya atas insiden pembakaran Gedung Negara Grahadi di Surabaya yang dilempari bom molotov oleh massa aksi. Ia menekankan bahwa gedung bersejarah tersebut merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan.

"Iya tentu itu bagian dari cagar budaya, kita semua prihatin bahwa bagian barat gedung Grahadi ternyata dilempari molotov juga," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 1 September 2025.

Sekitar 30 menit sebelum peristiwa pelemparan molotov, Khofifah bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin sempat menemui perwakilan massa di depan Gedung Grahadi.

Saat itu, ia bahkan langsung menghubungi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto di hadapan demonstran ketika mereka meminta agar rekan-rekannya yang ditahan di Polrestabes Surabaya segera dibebaskan.

Baca Juga: Polda Jatim Pastikan Situasi Surabaya dan Jawa Timur Kondusif Jelang Timnas Indonesia Lawan Taiwan dan Lebanon

Setelah itu, Khofifah bersama Pangdam dan perwakilan mahasiswa mendatangi Polrestabes untuk memastikan permintaan tersebut ditindaklanjuti. Menurutnya, beberapa orang yang ditahan masih berusia 15–16 tahun, sehingga Kapolda memutuskan untuk menyerahkan mereka kepada keluarganya.

"Yang malam itu sampai dini hari, ya sampai (pukul) 01.30 WIB yang anggota keluarganya sudah datang menjemput semua dipulangkan," ujarnya.

Khofifah juga memastikan korban luka akibat aksi massa mendapat perawatan penuh dari Pemprov Jatim di RSUD dr. Saiful Anwar Malang maupun RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Sementara terkait kerusakan bangunan, bagian kanan dan kiri Gedung Grahadi sudah dipasang garis polisi oleh Polrestabes Surabaya.

Baca Juga: AHY Soroti Kerusuhan Surabaya, Tekankan Dampak Terhadap Ekonomi

"Harapannya, garis polisi yang dipasang oleh Poltabes Surabaya dan proses pemeriksaan oleh Poltabes untuk melihat sisi-sisi Grahadi yang rusak karena proses pelemparan bom molotov itu semua bisa teridentifikasi," katanya.

Ia juga meluruskan kabar simpang siur yang menyebut rumah Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dijarah dalam kerusuhan. Menurut Khofifah, yang terbakar adalah kantor kerja Wakil Gubernur yang memang berada dalam kompleks Grahadi.

"Ndak, bukan, jadi itu Kantor Wagub di Grahadi, bukan rumah, itulah yang terbakar bagian depan barat itu adalah kantor kerjanya Pak Wagub," jelasnya.

Diketahui, sisi barat Gedung Grahadi di Jalan Raya Gubernur Suryo, Surabaya, dibakar massa anarkis pada Sabtu, 30 Agustus 2025 malam sekitar pukul 21.38 WIB. Area tersebut meliputi sejumlah ruangan, termasuk pressroom atau ruang wartawan yang biasa digunakan untuk meliput kegiatan Gubernur Jatim.

Massa mulai membakar gedung sekitar 1,5 jam setelah Khofifah menemui para demonstran.

"Setelah itu mereka mulai melempar botol hingga bom molotov ke dalam Gedung Negara Grahadi Surabaya sisi barat," ujar salah seorang saksi mata, Anwar, warga Gubeng Surabaya.

x|close