Anak Buahnya Ditangkap, Surya Paloh Minta Fraksi NasDem DPR Panggil KPK

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Agu 2025, 08:01
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
Surya Paloh Surya Paloh (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum NasDem Surya Paloh memerintahkan Fraksi NasDem di Komisi III DPR RI, memanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini buntut penangkapan Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis, yang merupakan kader NasDem.

Abdul Azis ditangkap terkait rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) di Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Saya menginstruksikan Fraksi NasDem untuk minta agar Komisi III memanggil KPK dengar pendapat," ujar Surya Paloh saat konferensi pers usai pembukaan Rakernas NasDem di Hotel Claro Makassar, Jumat, 8 Agustus 2025.

Surya Paloh mengaku heran dan mempertanyakan istilah OTT yang digunakan KPK dalam penangkapan Abdul Azis. Ia menilai penggunaan istilah tersebut terhadap Abdul Azis tak tepat. Karenanya, ia meminta DPR memanggil KPK guna memberikan penjelasan. 

"Agar yang namanya terminologi OTT, khusus terminologi OTT ini, bisa diperjelas oleh kita bersama," kata Surya Paloh.

"OTT itu apa yang dimaksudkan? Supaya jangan ini bingung publik. Orang kena stempel OTT dulu. Itu juga tidak tepat, tidak arif, tidak bijaksana, dan tidak dukung jalannya pemerintahan ini," imbuhnya.

Walau demikian, Surya Paloh menegaskan pihaknya menghormati proses hukum yang dilakukan KPK. Ia pun meminta kader NasDem untuk tak bereaksi berlebihan.

"Semuanya saya ingin ingatkan kepada kita semuanya, ke dalam, terutama NasDem. Satu, NasDem tidak terlalu cepat mengkomentarin reaksi yang seakan-akan kita bela diri. Pembelaan ini, kita coba tenang dulu," kata dia.

Meski begitu, Surya Paloh mengingatkan aparat penegak hukum untuk tak mengutamakan drama dalam proses hukum ini. Ia juga menyoroti penegakan hukum yang ujungnya permintaan amnesti.

"Di sisi lain, bolehlah kita mengingatkan juga. Apa yang perlu kita ingatkan? Upaya penegakan hukum itu tidak mendahulukan drama. Itu yang NasDem sedih, dia kok harus ada drama dulu, baru penegakan hukum. Sesudah penegakan hukum, nanti mengharap amnesti. Itu tidak bagus juga. Jangan," tandasnya.

x|close