Mentan Pastikan Beras di Ritel Aman, Masyarakat Tak Perlu Khawatir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2025, 13:24
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat menanggapi pertanyaan awak media di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) RI Jakarta, Kamis (7/8/2025). Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat menanggapi pertanyaan awak media di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) RI Jakarta, Kamis (7/8/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id,

 Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu merasa takut untuk membeli beras dari toko ritel modern, meskipun muncul kekhawatiran publik mengenai kualitas beras yang diduga buruk atau tercampur.

“Tidak, tidak perlu khawatir,” ujar Mentan Amran di kantornya di Jakarta, pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Amran menjelaskan, isu utama bukan soal kelayakan konsumsi beras tersebut, melainkan terkait tingkat kepatahan (broken) beras medium dan premium yang dijual. Menurutnya, kualitas tersebut tidak sesuai dengan harga yang ditawarkan.

“Kalau medium itu broken-nya 25 persen, kalau premium 15 persen. Tapi kita lihat kondisi pada saat kita cek, itu broken-nya ada yang sampai 40 persen, ada 50 persen broken-nya, ada 30-35 persen,” terang Amran.

Ia menekankan bahwa meski kadar patahan tinggi, beras itu tetap aman untuk dikonsumsi.

“Nah, itu yang terjadi. Tapi itu semua untuk dikonsumsi itu aman, baik, enggak masalah. Hanya saja harganya terlalu tinggi dibanding kualitasnya, itu saja,” lanjutnya.

Fenomena ini, lanjut Amran, membuat sebagian masyarakat memilih untuk berbelanja langsung di pasar tradisional karena mereka bisa menilai sendiri kualitas beras yang dibeli.

“Penjualan di pasar tradisional meningkat. Karena masyarakat beralih, karena mereka bisa melihat langsung (kualitas beras). Nah, ini fenomena menarik, sangat bagus,” katanya.

Amran menyebut, peralihan tersebut merupakan hal positif yang turut memperkuat ekonomi lokal.

“Itu sangat bagus untuk didorong, kenapa? Mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan ekonomi-ekonomi pedagang-pedagang kecil, itu sangat menarik. Itu perlu dicermati,” ujar Mentan.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan klarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah menginstruksikan peritel modern untuk menarik produk beras premium dari toko mereka guna menghindari kelangkaan.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga (Dirjen PKTN) Kemendag, Moga Simatupang, menjelaskan pada Rabu (6-8-2025) bahwa peritel hanya diminta menyesuaikan harga beras yang kualitas dan volumenya tidak sesuai standar.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga telah mengeluarkan imbauan agar stok beras tetap disalurkan kepada masyarakat, namun perlu ada penyesuaian harga bagi produk yang tidak memenuhi kriteria sebagai beras premium.

(Sumber: Antara)

x|close