Beras, Rokok hingga Mie Instan Jadi Beban Terbesar Pengeluaran Orang Miskin RI

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 23,85 juta orang per Maret 2025. 

Adapun angka turun 200 ribu orang dibandingkan dengan September 2024 yang sebesar 24,06 juta orang.

BPS mencatat bahwa beras dan rokok kretek filter menjadi dua komoditas utama yang memberikan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan di Indonesia. 

"Beras masih memberi sumbangan terbesar, yakni sebesar 21,06 persen di perkotaan dan 24,91 persen di perdesaan," tulis BPS dalam laporannya dikutip, Senin 4 Agustus 2025.

Baca juga: BPS: Beras, Tomat Hingga Cabai Rawit Jadi Penyebab Utama Inflasi Juli 2025

Kemudian rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan sebesar 10,72 persen di perkotaan dan 9,99 persen di perdesaan. 

Komoditas lainnya adalah telur ayam ras sebesar 4,50 persen di perkotaan dan 3,62 persen di perdesaan, daging ayam ras sebesar 4,22 persen di perkotaan dan 2,98 persen di perdesaan.

Serta mie instan sebesar 2,47 persen di perkotaan dan 2,08 persen di perdesaan.

Baca juga: BPS Umumkan Angka Kemiskinan Turun, Istana: Pemerintah Masih Terus Bekerja Keras

Berikut daftar komoditas yang memberi sumbangan besar terhadap garis kemiskinan beserta Kontribusinya (persen), Maret 2025:

Makanan: 73,67 persen di perkotaan

1. Beras: 21,06 persen  
2. Rokok kretek filter: 10,72 persen
3. Telur ayam ras: 4,50 persen 
4. Daging ayam ras: 4,22 persen 
5. Mie instan 2,47 persen
6. Kopi bubuk & kopi instan sachet: 2,29 persen
7. Roti: 2,09 persen
8. Kue basah: 1,98 persen
9. Bawang merah: 1,79 persen
10. Gula pasir: 1,78 persen

Makanan 76,07 persen di perdesaan

1. Beras: 24,91 persen
2. Rokok kretek filter: 9,99 persen
3. Telur ayam ras: 3,62 persen
4. Daging ayam ras: 2,98 persen
5. Gula pasir: 2,40 persen
6. Kopi bubuk & kopi instan sachet: 2,16 persen
7. Mie instan: 2,08 persen
8. Bawang merah: 1,99 persen
9. Cabai rawit: 1,86 persen
10. Kue basah: 1,86 persen.