Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami inflasi 0,30 persen secara bulanan atau month to month (mtm) pada Juli 2025.
"Pada Juli 2025, terjadi inflasi sebesar 0,30 persen secara bulanan atau mtm. Terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 108,27 pada Juni 2025, menjadi 108,60 pada Juli 2025," ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Konferensi Pers, Jumat 1 Agustus 2025.
Pudji mengatakan inflasi juga terjadi secara tahunan alias year on year (yoy) sebesar 2,37 persen. Begitu pula secara tahun kalender atau year to date (ytd) yang mengalami inflasi 1,69 persen.
Menurutnya kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,74 persen dengan andil inflasi 0,22 persen pada Juli 2025.
Baca juga: BPS: 2,38 Juta Penduduk RI Masuk Kategori Miskin Ekstrem
"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,74 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen,” jelasnya.
Ia menjelaskan beras menjadi salah satu komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok pengeluaran tersebut dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen.
Kemudian tomat dan bawang merah memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen, cabai rawit sebesar 0,04 persen dan telur ayam ras sebesar 0,02 persen.
Tak hanya itu, bensin dan biaya sekolah dasar juga menjadi penyumbang terhadap inflasi bulanan Juli 2025 dengan andil masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.
Baca juga: BPS Umumkan Angka Kemiskinan Turun, Istana: Pemerintah Masih Terus Bekerja Keras
"Selain itu, masih terdapat juga komoditas yang masih memberikan andil deflasi pada Juli 2025 ini yaitu seperti tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,03 persen,” tandasnya.