Kemenhut dan GWF Kembangkan Kawasan Konservasi Gajah di Lahan Prabowo

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Agu 2025, 16:23
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2025). Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id,

 Jakarta - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menggandeng organisasi internasional Global Wildlife Foundation (GWF) untuk mengembangkan kawasan konservasi gajah di Takengon, Aceh. Lahan yang akan digunakan merupakan bekas konsesi milik Presiden RI Prabowo Subianto, yang diserahkan secara sukarela untuk tujuan pelestarian satwa liar.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, menyampaikan bahwa GWF, yang kini berkantor pusat di Liechtenstein, merupakan lembaga yang mendapat mandat langsung dari Raja Charles III untuk turut serta dalam proyek ini.

"Ini amanah penting, relasi kita dengan Inggris. Besok saya akan bertemu dengan GWF, yang mendapat mandat dari King Charles untuk meneruskan persiapan konservasi gajah ini," ujar Menteri Raja Juli di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.

Raja Juli menjelaskan kawasan tersebut sebelumnya merupakan lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola Prabowo, dan telah diserahkan untuk digunakan sebagai tempat perlindungan gajah.

“Pak Prabowo awalnya menyerahkan 20 ribu hektare, lalu diperluas jadi 80 ribu hektare,” lanjutnya.

Baca Juga: Prabowo Serahkan 90.000 Hektare Lahan Konsesinya untuk Habitat Gajah

Menhut Raja Juli Antoni dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dalam peninjauan ke Konservasi Gajah Peusangan (Peusangan Elephant Conservation Initiative/PECI) di Aceh Tengah, Aceh. <b>(Kemenhut)</b> Menhut Raja Juli Antoni dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dalam peninjauan ke Konservasi Gajah Peusangan (Peusangan Elephant Conservation Initiative/PECI) di Aceh Tengah, Aceh. (Kemenhut)

Ia menambahkan bahwa dirinya bersama sejumlah pejabat dari Kedutaan Besar Inggris telah melakukan kunjungan langsung ke Takengon untuk memantau kondisi di lapangan. Dalam kunjungan tersebut, dibahas upaya untuk mengurangi konflik antara gajah dan manusia, yang sering terjadi saat hewan liar tersebut memasuki area permukiman.

“Agar menghindari terjadinya konflik antara gajah dan manusia, gajah di dalam masuk ke perkampungan, dengan memberikan pengayaan, enrichment makanan gajah dan juga menghubungkan koridor atas satu tempat dengan tempat lain,” jelasnya.

Menteri Kehutanan memastikan bahwa proyek konservasi ini sudah mulai berjalan dan akan dilakukan evaluasi awal bersama GWF pada Kamis (7-8-2025).

“Sudah mulai. Besok kami evaluasi bersama GWF,” kata Raja Juli.

Presiden Prabowo Subianto sendiri sebelumnya telah menyampaikan komitmennya dalam pidato di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (20-7-2025). Dalam pidato tersebut, ia menyatakan bahwa lahan konsesi yang ia miliki di Takengon telah diserahkan untuk dijadikan kawasan konservasi.

Awalnya, permohonan yang diajukan oleh kelompok konservasi WWF hanya mencakup 10 ribu hektare. Namun, Prabowo menggandakan luasannya menjadi 20 ribu hektare. Setelah menerima surat ucapan terima kasih dari Raja Charles III, Presiden kemudian memperluas kawasan yang diserahkan hingga mencapai 80 ribu hektare, dari total 98 ribu hektare lahan konsesi yang dikelola. (Sumber: Antara) 

x|close