Kapolri Endus Mata-mata Masuk Indonesia Lewat TKA, Pengungsi, dan Wisatawan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2025, 15:21
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Lanud Roesmin Nurjadin, Riau, Kamis, 24 Juli 2025. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Lanud Roesmin Nurjadin, Riau, Kamis, 24 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kekhawatiran terhadap potensi infiltrasi spionase asing ke wilayah Indonesia. Ia menyoroti bahwa para mata-mata ini bisa masuk dengan menyamar sebagai tenaga kerja asing (TKA), pengungsi, hingga wisatawan mancanegara.

Pernyataan tersebut disampaikan Listyo dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Polri dan Kementerian Imigrasi serta Pemasyarakatan yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2025.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap arus masuk orang asing ke Tanah Air, terutama di tengah ketidakstabilan global.

“Kita harus selalu waspada bahwa mereka tidak hanya masuk karena mengungsi atau masuk sebagai wisatawan, namun di satu sisi mereka juga adalah spionase-spionase yang mungkin didorong oleh suatu negara untuk masuk ke Indonesia,” kata Listyo.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa para agen asing ini berpotensi menggali informasi strategis dan melakukan aktivitas yang dapat mengganggu stabilitas nasional.

“Kemudian mengetahui dan mempelajari bahkan melakukan hal-hal yang tentunya berdampak kepada instabilisasi keamanan dalam negeri,” ujarnya.

Situasi geopolitik global yang kian dinamis, menurut Listyo, menjadi salah satu faktor yang mendorong berbagai negara meningkatkan aktivitas intelijen mereka di negara lain, termasuk Indonesia. Karena itu, ia menilai penting bagi seluruh institusi terkait untuk memperkuat pengawasan terhadap pergerakan orang asing di setiap pintu masuk.

“Itu tentunya menjadi satu prinsip dalam hal bagaimana suatu negara harus bertahan dan tentunya kita harus mewaspadai hal tersebut,” ucap dia.

Peringatan Kapolri ini menjadi sinyal bahwa ancaman non-militer seperti spionase kini menjadi salah satu fokus pengamanan dalam negeri. Koordinasi lintas lembaga diharapkan bisa menjadi garda terdepan untuk menghadapi risiko ini.

x|close