AS Kirim Kapal Selam Nuklir, Rusia Bilang Begini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Agu 2025, 15:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Gambar bendera Rusia dan Ukraina di tembok batu bata dengan bayangan tentara. Gambar bendera Rusia dan Ukraina di tembok batu bata dengan bayangan tentara. (Antara)

Ntvnews.id, Moskow - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat menyusul unggahan Presiden AS Donald Trump di media sosial yang menyatakan bahwa ia telah memerintahkan pemindahan dua kapal selam AS ke lokasi strategis.

Langkah ini dianggap sebagai tanggapan terhadap pernyataan tajam Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.

Medvedev melalui platform X, 28 Juli 2025, memperingatkan bahwa memberikan ultimatum kepada Rusia sama saja dengan mendorong perang. Ia juga menyindir Trump yang menyebut perekonomian Rusia dan India dalam kondisi “mati”, dengan mengaitkannya pada sistem nuklir otomatis Perimeter atau "dead hand" yang dirancang untuk merespons serangan nuklir besar terhadap Rusia.

Baca Juga: AS-Rusia Memanas, Trump Kerahkan Kapal Selam Nuklir!

Sebagai balasan atas komentar tersebut, Trump menulis di Truth Social pada 1 Agustus 2025, “Saya sudah mengirim dua kapal selam nuklir ke area yang sesuai jika kata-kata bodoh dan provokatif itu berubah menjadi tindakan nyata.” I

a menekankan pentingnya kesiapan menghadapi potensi ancaman nuklir dan mengingatkan bahwa pernyataan sembrono bisa berdampak serius.

Dalam wawancara dengan Newsmax, Trump menambahkan bahwa posisi kapal selam tersebut kini berada lebih dekat ke Rusia. Namun, tidak dijelaskan apakah kapal tersebut merupakan kapal selam bertenaga nuklir atau yang membawa senjata nuklir, karena Departemen Pertahanan AS (Pentagon) tidak mengungkapkan detail tentang pergerakan senjata strategis.

Menanggapi kabar ini, Viktor Vodolatsky, Wakil Ketua Komite Duma Rusia untuk Urusan Persemakmuran Negara-Negara Independen dan Hubungan Internasional, menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena kapal selam AS tersebut sudah dalam pantauan Rusia.

Baca Juga: Otoritas Rusia Cabut Peringatan Tsunami Pasca Gempa M8,8 di Kamchatka

“Kita memiliki lebih banyak kapal selam nuklir dengan daya hancur terbesar di dunia. Jadi biarkan saja mereka melaut kita sudah mengawasi mereka sejak lama,” ujarnya seperti dikutip dari TASS.

Vodolatsky juga menilai bahwa pernyataan Trump kerap berubah-ubah dan tidak layak ditanggapi secara serius. Ia menyarankan agar AS lebih fokus pada pendekatan diplomatik, termasuk membentuk kelompok kerja bilateral dan melakukan kunjungan timbal balik antardelegasi.

Ia menegaskan bahwa kesepakatan antara Moskow dan Washington sangat dibutuhkan untuk menghindari ancaman pecahnya Perang Dunia Ketiga.

Sementara itu, Trump kembali menegaskan niatnya untuk mengakhiri konflik yang terjadi, dengan menyebut Presiden Joe Biden sebagai penyebab utama perang di Ukraina.

Trump juga mengumumkan bahwa utusannya, Steve Witkoff, akan dikirim ke Rusia untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut, meskipun rincian agendanya belum disampaikan secara resmi.

x|close