Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan keinginannya agar konflik antara Rusia dan Ukraina dapat diselesaikan melalui kesepakatan damai paling lambat pada 8 Agustus 2025. Pernyataan ini disampaikan oleh pemerintah AS dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis lalu.
“Rusia dan Ukraina harus segera terlibat dalam dialog menuju gencatan senjata dan perdamaian permanen. Sudah saatnya ada kesepakatan yang dicapai. Presiden Trump telah menyampaikan bahwa batas waktunya adalah 8 Agustus. Amerika Serikat siap mengambil langkah tambahan demi memastikan perdamaian dapat terwujud,” ujar diplomat senior AS, John Kelley, kepada 15 anggota Dewan Keamanan, seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Dalam pernyataan sebelumnya pada Selasa, Trump juga menyebut bahwa AS akan memberlakukan tarif serta kebijakan lainnya terhadap Rusia “dalam waktu 10 hari ke depan” jika Moskow tidak menunjukkan kemajuan konkret dalam menghentikan invasinya di Ukraina.
Baca Juga: Trump Naikkan Tarif Kanada Jadi 35 Persen
Selama tahun ini, Rusia dan Ukraina telah melakukan tiga kali pertemuan di Istanbul yang menghasilkan kesepakatan pertukaran tahanan dan jenazah. Namun, belum ada kemajuan signifikan untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, menyatakan bahwa pembicaraan akan dilanjutkan di Istanbul.
“Kami berniat meneruskan negosiasi di Istanbul,” katanya kepada Dewan Keamanan.
Ia juga menambahkan bahwa meski perundingan terus dilakukan, sikap keras negara-negara Barat terhadap Rusia belum mereda.
Baca Juga: Trump Tolak Transit Pemimpin Taiwan di New York Saat Menuju Amerika Tengah
“Kami masih mendengar suara-suara dari pihak yang menganggap diplomasi sebagai alat untuk mengkritik dan menekan Rusia.” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Duta Besar Ukraina untuk PBB, Khrystyna Hayovyshyn, menegaskan bahwa Rusia perlu dihadapi dengan kesatuan sikap dan tindakan yang tegas.
“Ukraina menginginkan perdamaian yang menyeluruh, adil, dan berkelanjutan, yang berpijak pada prinsip-prinsip Piagam PBB. Tidak boleh ada kompromi dalam hal ini. Kami kembali menegaskan bahwa gencatan senjata yang total, segera, dan tanpa syarat merupakan langkah krusial pertama untuk menghentikan perang agresi Rusia terhadap Ukraina,” tegasnya di hadapan Dewan Keamanan.
d