Sebanyak 1.394 KK Transmigran Bakal Ditempatkan ke Seluruh Indonesia, Ini Rinciannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Jul 2025, 14:07
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman saat diwawancarai di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT), Kota Denpasar, Bali, Selasa, 29 Juli 2025. Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman saat diwawancarai di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT), Kota Denpasar, Bali, Selasa, 29 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Denpasar - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menargetkan penempatan sebanyak 1.394 kepala keluarga (KK) transmigran di berbagai wilayah Indonesia pada November dan Desember 2025. Jumlah ini mengalami lonjakan signifikan dibandingkan penempatan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 131 KK pada 2024. 

Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, dalam sebuah dialog yang digelar di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT), Denpasar, Bali, pada Selasa, Selasa, 29 Juli 2025, menjelaskan perubahan pendekatan dalam program transmigrasi yang kini lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

"Yang membedakan pola transmigrasi lama dan baru adalah kalau dulu output-nya seberapa banyak penduduk yang bisa dikirimkan dari daerah padat ke daerah cukup jarang. Pola pikir sekarang output-nya adalah seberapa banyak rakyat yang bisa disejahterakan di kawasan-kawasan yang sudah ditentukan sebagai kawasan transmigrasi," ungkap Iftitah Sulaiman.

Baca Juga : Mentrans Dorong Investasi dan Riset untuk Tingkatkan Ekonomi Transmigrasi di NTT

Dari total 1.394 KK tersebut, sebanyak 1.314 KK merupakan transmigran lokal (trans lokal), sementara 80 KK lainnya merupakan peserta transmigrasi antarpulau atau trans karyanusa yang berasal dari daerah padat penduduk seperti Pulau Jawa dan Bali.

Untuk kategori trans lokal, penempatannya meliputi:

  • 504 KK di kawasan Rempang, Kota Batam

  • 100 KK di kawasan Salor, Kabupaten Merauke

  • 290 KK di kawasan Jelai, Kabupaten Sukamara

  • 50 KK di kawasan Kerang, Kabupaten Paser

  • 55 KK di kawasan Salim Baru, Kabupaten Bulungan

  • 35 KK di kawasan Tampolore, Kabupaten Poso

  • 65 KK di kawasan Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar

  • 115 KK di kawasan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap

  • 50 KK di kawasan Sagea Waleh, Kabupaten Halmahera Tengah

  • 50 KK di kawasan Melolo, Kabupaten Sumba Timur

Sementara untuk trans karyanusa, alokasinya adalah:

  • 15 KK di kawasan Tampolore, Kabupaten Poso

  • 35 KK di kawasan Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar

  • 30 KK di kawasan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap

Dalam rangka mendukung pelaksanaan penempatan tersebut, Kementrans telah menetapkan pagu anggaran sebesar Rp1,89 triliun untuk tahun 2025. Dari total itu, tambahan dana sebesar Rp1,77 triliun telah memperoleh persetujuan dari Komisi V DPR RI.

Baca Juga : Percepat Transformasi Transmigrasi, DPR Setujui Anggaran Tambahan Kementrans Rp1,7 T

Menteri Iftitah juga menyampaikan bahwa selain melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pembiayaan program transmigrasi akan didukung melalui kolaborasi dengan sektor swasta guna memperkuat permodalan.

Salah satu proyek percontohan (pilot project) yang tengah dikembangkan berada di kawasan Melolo, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tercatat memiliki tingkat kemiskinan sekitar 27 persen.

"Kami sudah bicara dengan salah satu investor yang ada di sana (Sumba Timur). Di sana, industri yang sedang dikembangkan adalah tebu. Tebu ini memiliki nilai manfaat yaitu pertama untuk gula atau pangan yang bisa menuju kepada swasembada pangan. Kemudian, kedua adalah untuk swasembada energi. Kami sudah bicara dengan dunia usahanya, investornya, itu bisa sampai menghasilkan 22 MW," tutur Iftitah Sulaiman.  (Sumber : Antara)

 

x|close