Ntvnews.id, Jakarta - Program ketahanan pangan nasional berbasis jagung tak hanya menggandeng kementerian terkait, tapi juga melibatkan langsung institusi keamanan seperti Polri dan TNI.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa saat ini banyak Kapolda di berbagai daerah aktif mencari lahan untuk turut menanam jagung. Fenomena ini ia sebut sebagai lomba kebaikan antar lembaga negara demi mendukung program besar Presiden Prabowo Subianto.
"Pendek kata, semua sedang berkompetisi secara sehat, lomba-lomba untuk kebaikan, untuk mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto," ujar Raja Juli saat menghadiri penanaman jagung serentak di Grobogan, Jawa Tengah, Rabu, 9 Juli 2025.
Ia mencontohkan, dalam kunjungan ke berbagai daerah seperti Riau, Kalimantan Tengah, hingga Sumatera Barat, dirinya sering bertemu dengan para Kapolda yang menyatakan kesiapannya menyediakan dan mengelola lahan perhutanan sosial untuk penanaman jagung.
"Saya ke Riau,, ke Kalteng, ketemu dengan Kapolda, ke Kaltim, semuanya selalu meminta, 'Ada lagi nggak lahan perhutanan sosial untuk kita tanam?'” ungkap Raja Juli.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Polri juga kini mengambil peran besar di sektor ketahanan pangan. Bahkan ia menyebut keberhasilan Indonesia mengendalikan COVID-19 tak lepas dari kontribusi besar aparat keamanan, khususnya kepolisian.
"Tidak berlebihan kalau kita katakan, dalam kasus COVID-19, rasanya kita tidak akan menjadi negara yang bebas COVID-19 dengan segera kalau tidak ada kontribusi dari pasukan Pak Pakuri di bawah,” ungkapnya.
Dalam pidatonya, Raja Juli juga menyoroti bahwa pemerintahan Presiden Prabowo telah memasukkan perhutanan sosial sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya untuk ketahanan pangan, energi, dan air. Hal ini menunjukkan keseriusan negara untuk mengintegrasikan pelestarian hutan dengan produksi pangan secara berkelanjutan.
"Tepatnya adalah perhutanan sosial untuk ketahanan pangan, energi, dan air. Artinya ada mandat konstitusional untuk kita mensukseskan program perhutanan sosial ini," ujarnya.
Saat ini, dari total 8,3 juta hektare lahan perhutanan sosial yang telah diberikan kepada masyarakat, sekitar 513.655 hektare memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan jagung. Menteri Raja Juli menyebut sudah sekitar 39.000 hektare yang mulai digarap dengan melibatkan 886 kelompok perhutanan sosial dan lebih dari 132.000 kepala keluarga.