Kamboja dan Thailand Saling Tuduh soal Konflik Perbatasan, PM Hun Manet Desak PBB Gelar Sidang Darurat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jul 2025, 12:42
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Warga mengungsi di Thailand, menyusul bentrokan di perbatasan Thailand-Kamboja pada 24 Juli 2025. Warga mengungsi di Thailand, menyusul bentrokan di perbatasan Thailand-Kamboja pada 24 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan di perbatasan antara Kamboja dan Thailand meningkat tajam pada Kamis, 24 Juli 2025, dengan kedua negara saling menyalahkan atas eskalasi konflik yang terjadi. Masing-masing pihak melontarkan tuduhan serius seputar pelanggaran kedaulatan dan penggunaan kekuatan bersenjata.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengirimkan surat resmi kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang saat ini diketuai oleh Perwakilan Tetap Pakistan untuk PBB, Asim Iftikhar Ahmad. Dalam surat tersebut, Hun Manet meminta agar DK PBB mengadakan pertemuan darurat guna membahas konflik yang tengah berlangsung di perbatasan.

Hun Manet menyampaikan bahwa sejak Kamis pagi, militer Thailand telah melakukan agresi terhadap posisi-posisi Kamboja.

“Sejak Kamis pagi, pasukan bersenjata Thailand telah melancarkan serangan terhadap posisi-posisi Kamboja,” tulisnya, dikutip Jumat, 24 Juli 2025.

Ia menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional.

Lebih lanjut, Hun Manet meminta pemerintah Thailand untuk segera mengakhiri semua aksi militer, menarik pasukannya kembali ke wilayah kedaulatan mereka sendiri, dan menghentikan setiap bentuk provokasi yang berpotensi memperburuk ketegangan.

“Kamboja menyerukan kepada Thailand untuk segera menghentikan semua tindakan permusuhan, menarik pasukannya ke wilayah perbatasannya sendiri, dan menahan diri dari segala aksi provokatif lebih lanjut yang dapat memperburuk situasi,” tegas Hun Manet.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Thailand mengeluarkan pernyataan yang menuntut pertanggungjawaban dari pihak Kamboja. Mereka menyatakan bahwa serangkaian serangan telah menargetkan warga sipil dan anggota militer Thailand.

“Pemerintah Thailand menyerukan kepada Kamboja untuk bertanggung jawab atas insiden-insiden tersebut, menghentikan serangan yang menargetkan warga sipil dan militer, serta menghentikan seluruh tindakan yang melanggar kedaulatan Thailand,” bunyi pernyataan dari Kemenlu Thailand.

Thailand juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika serangan terus berlangsung.

“Jika tidak, pihak Thailand siap untuk mengintensifkan langkah-langkah melindungi diri sesuai dengan hukum internasional dan prinsip-prinsip yang relevan,” lanjut pernyataan tersebut.

Kedutaan Besar Thailand di Kamboja turut mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga negaranya agar segera meninggalkan wilayah Kamboja, sebagai respons atas meningkatnya risiko keamanan. Ketegangan memuncak setelah terjadi kontak senjata antara pasukan kedua negara pada Kamis pagi, di area yang masih dipersengketakan.

Dalam baku tembak tersebut, masing-masing pihak saling melepaskan tembakan yang semakin memperparah konflik di perbatasan.

(Sumber: Antara)

x|close