Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa peluang untuk menurunkan suku bunga acuan BI-Rate masih terbuka, seiring dengan terkendalinya inflasi dan upaya menjaga pertumbuhan ekonomi.
“Peluang penurunan B-Rate masih ada ke depan. Kapan dan besarnya, itulah tentu saja yang kami pertimbangkan adalah seberapa besar inflasi ke depan yang terkendali dan ruang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya dalam konferensi pers seusai Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV 2025 di Jakarta, Senin, 3 November 2025.
Perry menjelaskan, Bank Indonesia akan terus mencermati efektivitas transmisi kebijakan moneter longgar yang telah diterapkan, serta memperhatikan kestabilan nilai tukar rupiah dan prospek pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, ruang penurunan BI-Rate tetap terbuka, namun keputusan mengenai waktu dan besarannya akan sangat bergantung pada dua faktor utama, yaitu inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, serta efektivitas kebijakan yang sudah ditempuh sebelumnya.
Baca Juga: Bank Indonesia Optimistis Inflasi Tetap Terkendali hingga 2026
“(Selain itu juga) bagaimana B-Rate diikuti dengan penurunan suku bunga deposito dan lending, bagaimana kelonggaran dari ekspansi moneter dan makro prudensial, termasuk juga tambahan dana Rp200 triliun dari Pak Menteri Keuangan (untuk) mendorong kredit dan juga pertumbuhan ekonomi,” ungkap Perry.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kebijakan global, khususnya langkah Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed), juga menjadi faktor pertimbangan penting. BI memperkirakan The Fed masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) dalam waktu dekat.
“Memang kalau dari pasar, masih memperkirakan dua kali tahun ini dan sekali tahun depan. Kami perkirakan sekali tahun ini, sekali tahun depan,” kata dia.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Bank Indonesia akan tetap bersikap hati-hati dan adaptif terhadap dinamika global maupun domestik, guna memastikan stabilitas sistem keuangan sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
(Sumber: Antara)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers pasca Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV 2025 di Jakarta, Senin 3 November 2025. ANTARA/ (Muhammad Baqir Idrus Alatas) (Antara)