Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyampaikan pencapaian luar biasa dalam adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Jumlah pengguna QRIS telah mendekati 60 juta dengan 40 juta di antaranya merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Sekarang QR Indonesia standar sudah hampir 60 juta pengguna. Di antaranya 40 juta itu UMKM," ujar Perry dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan IFSE 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.
Baca Juga: QRIS Resmi Digunakan di Osaka, Termasuk di Pavilion Indonesia
Menurut Perry, lonjakan pengguna ini menandakan QRIS telah menjadi tulang punggung digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia. Teknologi ini mendorong masyarakat, terutama UMKM, beralih ke transaksi nontunai yang lebih cepat, aman, dan efisien.
Perry menuturkan pengalaman pribadinya yang menunjukkan betapa QRIS telah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat.
QRIS di BRI tidak hanya memperluas akses pembayaran non-tunai, tetapi juga mendukung efisiensi ekonomi secara menyeluruh (BRI)
"Terakhir saya main golf, beli bola golf bekas di lapangan pun. Pengennya dibayar pake Qris, gak mau dibayar pake uang. Qris simbol kedaulatan negara. Tapi lebih dari itu Indonesia the fastest growing e-commerce," imbuhnya.
Baca Juga: Transaksi QRIS Naik 47 Persen di Jakarta Berkat Lomba Digitalisasi Pasar 2025
Tak hanya di dalam negeri, Bank Indonesia juga terus memperluas konektivitas QRIS secara global. Saat ini, BI sedang melakukan uji coba terbatas (sandbox) integrasi QRIS dengan Korea Selatan.
"Insya Allah hari ini mulai kita akan sambungkan dengan Korea Selatan,"ujarnya.
Sebelumnya, QRIS telah terhubung dengan beberapa negara di Asia, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, dan China. Perluasan lintas negara ini bertujuan untuk memudahkan wisatawan dan pelaku bisnis dalam melakukan pembayaran antarnegara tanpa harus menukar mata uang.
"Dan terus kita sambungkan dengan India, Saudi Arabia. Jadi QRIS tidak hanya simbol kedaluan negara kita, NKRI, tapi juga cross border, QRIS adalah seperti itu. BI FAS kita juga akan terus sambungkan dengan Nexus dan yang lain-lain," ujarnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo (NTVNews.id/ Adiansyah)