Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya secara resmi meluncurkan Ekraf Hub, sebuah platform digital yang dirancang sebagai rumah kolaborasi bagi 26,47 juta pelaku industri kreatif di seluruh Indonesia. Inovasi ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif yang pada 2024 telah menyumbang Rp1.532 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
“Ekraf Hub selain merupakan database, juga menjadi tempat berkolaborasi antara kreator dengan calon pembeli. Mereka juga bisa masuk ke dalam program-program kementerian yang berkaitan dengan pelatihan-pelatihan dan hal-hal lain. Kami berharap Ekraf Hub ini menjadi platform yang membantu para pegiat Ekraf di Indonesia,” ujar Menteri Ekraf dalam konferensi pers seusai grand launching Ekraf Hub yang dihadiri sekitar 150 pelaku industri kreatif di CGV Grand Indonesia, Kamis, 9 Oktober 2025.
Peluncuran Ekraf Hub disebut menjadi langkah strategis dalam menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan saling terhubung. Sebagai portal jejaring, platform ini memungkinkan para kreator untuk bersinergi, berinovasi, dan menghasilkan karya-karya kolaboratif yang dapat meningkatkan produktivitas nasional. Selain itu, inisiatif ini juga menjadi bentuk konkret optimalisasi ruang digital sebagai infrastruktur penggerak pengembangan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Baca Juga: Teuku Riefky Harsya Blak-blakan Soal Potensi Ekonomi Kreatif Indonesia
“Kita sebagai Kementerian Ekonomi Kreatif tentunya bukan saja sebagai inkubasi tapi juga sebagai akselerator untuk meningkatkan hasil-hasil produknya sampai ke tingkat IP-nya. Harapannya, bisa membawa mereka sampai ke ranah internasional,” ungkap Reslyana Dwitasari, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Ekraf.
Lebih dari sekadar wadah berjejaring, Ekraf Hub juga berfungsi sebagai etalase digital tempat para pelaku kreatif mempromosikan karya, memperluas jejaring dengan mitra potensial, serta mengakses berbagai informasi dan kesempatan dalam ekosistem kreatif nasional. Melalui platform ini, kreator dapat mengikuti berbagai agenda seperti pelatihan, inkubasi, maupun pameran kreatif berskala nasional hingga internasional.
Berdasarkan data BPS, Bea Cukai, dan BKPM tahun 2024, sektor ekonomi kreatif tercatat menyumbang PDB sebesar Rp1.532 triliun dengan jumlah tenaga kerja mencapai 26,47 juta orang. Sementara itu, nilai ekspor industri kreatif mencapai 25,10 miliar dolar AS dan total investasi sebesar Rp138,4 triliun.
Pemerintah menargetkan hingga 2029, kontribusi sektor ini dapat terus meningkat dengan indikator capaian antara lain rasio kontribusi PDB sebesar 8,37 persen, peningkatan tenaga kerja menjadi 27 juta orang, laju ekspor tumbuh 5,96 persen, serta investasi naik 8,08 persen.
Dukungan terhadap peluncuran platform ini juga datang dari pelaku industri kreatif.
“Buat saya sebagai Youtuber dan juga salah satu pegiat ekraf merasa bahwa ide dari Kementerian Ekonomi Kreatif dalam membuat Ekraf Hub ini benar-benar cemerlang, dan menjadi kabar gembira bagi pegiat ekraf daerah karena bisa membuka potensi bagi mereka untuk ikut berkembang,” tutur Deryansha, YouTuber sekaligus CEO Kasisolusi.
Dalam rangkaian acara peluncuran, diselenggarakan pula creator’s talk yang menghadirkan Putri Tanjung (Direktur TransMedia) dan Deryansha sebagai narasumber, dengan tema pembahasan mengenai masa depan industri kreatif di era digital serta proyeksinya sebagai the new engine of growth bagi perekonomian nasional.
Selain itu, sesi sharing session turut diisi oleh Faza Meonk (kreator Si Juki) dan Narenda Wicaksono (CEO Dicoding) yang berbagi pengalaman tentang proses kreatif dan perkembangan karya mereka hingga berdampak luas. Acara peluncuran ini juga dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan kementerian dan lembaga pusat dan daerah, asosiasi kreatif, serta pelaku dari 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia.