Sebulan Menjabat, Menkeu Purbaya: Penuh Tantangan tapi Tetap Terkendali

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Okt 2025, 21:02
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa/Ist Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa/Ist

Ntvnews.id, Jakarta — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai masa tugasnya selama sebulan pertama sebagai bendahara negara diwarnai berbagai tantangan, namun ia memastikan situasi masih dapat dikendalikan.

“Kesannya (jadi Menkeu) menarik. Penuh tantangan, tapi pasti bisa kami kendalikan,” kata Purbaya seusai menghadiri acara “Prasasti Luncheon Talk” di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Ia mengaku tanggung jawab besar yang kini diembannya membuat seolah-olah telah menjabat lebih lama. “Rasanya seperti sudah setahun. Sekarang setiap hari saya bertemu wartawan,” ujarnya sambil berkelakar.

Purbaya resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada 8 September 2025. Serah terima jabatan dilakukan sehari kemudian di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi keterangan kepada awak media seusai menerima Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam pertemuan yang membahas penguatan sinergi fiskal melalui mekanisme Transfer ke Daerah (TKD) dan Da <b>(ANTARA)</b> Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi keterangan kepada awak media seusai menerima Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam pertemuan yang membahas penguatan sinergi fiskal melalui mekanisme Transfer ke Daerah (TKD) dan Da (ANTARA)

Dalam kurun satu bulan, ia telah mengeluarkan sejumlah kebijakan strategis. Langkah awal yang diambil adalah memindahkan dana pemerintah dari Bank Indonesia (BI) ke bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) senilai Rp200 triliun.

Kebijakan tersebut ditujukan untuk meningkatkan likuiditas perbankan, menurunkan biaya dana (cost of fund), serta mendorong pertumbuhan kredit, konsumsi, dan investasi yang diharapkan berdampak ganda pada perekonomian nasional.

Baca Juga: Gak Mau Dicap Menteri Nggak Becus, Purbaya Janji Jaga Defisit APBN 3 Persen

Purbaya juga berencana menempatkan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) APBN pada bank pembangunan daerah (BPD) untuk memperkuat fungsi intermediasi perbankan di tingkat lokal.

Selain itu, ia memutuskan untuk membatalkan rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau yang sempat digagas sebelumnya. Menurutnya, langkah tersebut ditempuh demi menjaga keberlanjutan industri rokok, sambil menyiapkan strategi lain untuk mengamankan penerimaan negara.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa

Secara bersamaan, Purbaya memperkuat pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal dengan menelusuri jalur distribusi, baik di kepabeanan dan cukai, perdagangan daring di e-commerce, maupun penjualan luring di toko-toko kecil.

Dalam upaya menggenjot penerimaan pajak, ia juga menagih tunggakan kepada sekitar 200 wajib pajak besar dengan potensi penerimaan hingga Rp60 triliun. Hingga awal Oktober, setoran cicilan dari penunggak pajak inkrah telah mencapai Rp7 triliun.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Minta Pemda Tingkatkan Kualitas Belanja agar Dana TKD Tepat Sasaran

Dari sisi belanja, Purbaya menegaskan akan mengawasi penyerapan anggaran kementerian dan lembaga (K/L), sekaligus merealokasi dana yang tidak terserap optimal ke program prioritas lain. Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN).

Ia juga melakukan penyesuaian terhadap anggaran transfer ke daerah (TKD) dalam rancangan APBN 2026 yang sebelumnya disusun oleh Sri Mulyani. Alokasi TKD naik sebesar Rp43 triliun menjadi Rp692,99 triliun dari rancangan awal Rp649,9 triliun.

(Sumber: Antara) 

x|close