Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan komitmennya untuk membawa investor dalam pengembangan industri hilirisasi di kawasan transmigrasi. Langkah ini bertujuan memperkuat ekosistem industri, memperluas lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Yang akan kita lakukan adalah membawa investor, membawa Himpunan Kawasan Industri untuk melihat, untuk mengeksplor sejauh mana kawasan-kawasan transmigrasi yang memang siap, yang bisa untuk kita jadikan lahan yang lebih produktif," kata Menperin di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Agus usai menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Transmigrasi, serta Kementerian Perindustrian mengenai pengembangan industri di kawasan transmigrasi.
Baca Juga: Kemenperin Lepas Ekspor 54 Ribu Ton Baja Putih Senilai Rp571 Miliar ke Spanyol
Menurutnya, meski kawasan transmigrasi selama ini sudah produktif, kehadiran industri hilirisasi akan semakin menambah nilai sekaligus membuka lebih banyak peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
"Mereka sudah produktif pasti, tapi dengan masuk ke industri akan memiliki nilai tambah yang lebih," ujarnya.
Ia menilai MoU ini merupakan sebuah terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, serta menjadi langkah nyata dalam memperkuat pembangunan berbasis desa.
Agus menekankan bahwa kerja sama tersebut tidak boleh hanya bersifat seremonial, melainkan harus dilengkapi dengan roadmap jelas dan timeline terukur agar menghasilkan quick win dalam mengembangkan kawasan transmigrasi yang potensial, seiring pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia.
Selain itu, keterlibatan aktif Himpunan Kawasan Industri dinilai sangat penting dalam menyiapkan konsep besar pengembangan kawasan agar selaras dengan target pembangunan nasional.
Baca Juga: Kemenperin Bantah Tuduhan Jadi Biang Kerok PHK Massal Sektor Industri Tekstil
Menurutnya, ruang lingkup kerja sama ini meliputi pengembangan industri, pemberdayaan masyarakat, optimalisasi sumber daya lokal, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menghadirkan kawasan transmigrasi yang terintegrasi dengan basis industri kompetitif.
"Ini suatu hal yang luar biasa karena mungkin tidak pernah terbayang dari dulu, dari kabinet-kabinet sebelumnya bahwa ada kerja sama antara dua kementerian yaitu (Kementerian) Transmigrasi dan Kementerian Industri dan saya kira itu belum pernah terjadi. Jadi ini sebuah terobosan yang baik," bebernya.
Ia menambahkan bahwa sinergi tersebut sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, terutama hilirisasi berbasis sumber daya alam, pembangunan dari desa, pemerataan ekonomi, hingga pengentasan kemiskinan menuju Indonesia Emas 2045.
"Kita sama-sama bekerja agar apa yang menjadi cita-cita dari Bapak Presiden Prabowo bisa sama-sama kita wujudkan," kata Menperin.
Sumber: ANTARA