Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi 8+4+5 sebagai bagian dari strategi pemerintah memperkuat daya tahan ekonomi nasional.
Paket stimulus ini terdiri dari delapan program akselerasi di tahun 2025, empat program yang akan diperpanjang hingga 2026, serta lima program khusus untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Paket kebijakan tersebut mencakup beragam program, mulai dari bantuan pangan, program magang bagi lulusan baru perguruan tinggi, keringanan pajak di sektor pariwisata, subsidi asuransi bagi pekerja transportasi daring dan logistik, hingga program padat karya tunai di berbagai daerah.
Pemerintah menargetkan stimulus ini dapat menggerakkan konsumsi masyarakat, memperkuat UMKM, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah dinamika global.
Baca Juga: Infografik: Paket 8+4+5 Jadi Upaya Pemulihan Ekonomi
Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (Dok. NTV)
Baca juga: Menkeu Purbaya Tegaskan Stimulus Rp7 Triliun untuk Bantuan Pangan Tidak Akan Melebarkan Defisit
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian, menyampaikan apresiasi atas langkah yang diambil pemerintah. Menurutnya, stimulus ini adalah wujud nyata dari keberpihakan Presiden Prabowo kepada rakyat.
“Stimulus Ekonomi 8+4+5 yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo merupakan bukti nyata keberpihakan dan kepekaan pemerintah terhadap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, kita sangat apresiasi hal tersebut,” ujar Kawendra dalam keterangannya, Rabu 17 September 2025.
Kawendra menegaskan, dengan adanya paket kebijakan ini, optimisme masyarakat semakin tumbuh dan menandakan arah pembangunan Indonesia berada di jalur yang benar.
“Kita semakin optimis bahwa Indonesia sedang bergerak, Indonesia sedang diperjuangkan untuk lebih baik lagi,” tegasnya.
Konferensi Pers Presiden Prabowo Subianto Bersama Para Elite Partai. (Setpres)
Baca juga: Selain Umumkan Stimulus Ekonomi 2025, Pemerintahan Prabowo Beberkan Program Lanjutan untuk 2026
Ia menilai stimulus ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi memiliki dampak jangka panjang karena menyasar sektor strategis yang dapat menyerap tenaga kerja, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 berada di kisaran 5,2 persen.
Dengan dukungan paket Stimulus Ekonomi 8+4+5, diharapkan perekonomian Indonesia semakin inklusif, berdaya saing, dan mampu memberikan manfaat langsung bagi seluruh lapisan masyarakat.