Menkeu Purbaya Tegaskan Stimulus Rp7 Triliun untuk Bantuan Pangan Tidak Akan Melebarkan Defisit

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Sep 2025, 16:26
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke perbankan efektif mulai besok, Jumat 12 September 2025. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke perbankan efektif mulai besok, Jumat 12 September 2025. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa alokasi anggaran Rp7 triliun untuk program bantuan pangan tambahan berupa 10 kilogram beras per keluarga penerima manfaat pada Oktober–November 2025, tidak akan memperlebar defisit anggaran negara.

“Defisit seperti apa? Yang paling besar itu 2x10 kg itu sekitar Rp7 triliun, sudah ada uangnya, ada kami siapkan. Bukan berarti defisitnya melebar,” kata Purbaya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 15 September 2025.

Menurutnya, kebijakan tersebut justru merupakan langkah optimalisasi penyerapan anggaran menjelang akhir tahun fiskal. Ia menyebut bahwa setiap tahun selalu ada sisa anggaran yang tidak terserap maksimal.

Baca Juga: Dana Rp200 Triliun di 5 Bank Pemerintah, Menkeu Purbaya: Biar Banknya Mikir

“Tahun lalu ada sisa juga, saya bisa hitung berapa sisanya. Jadi daripada sisa tinggal tiga minggu lagi enggak dipakai, saya pakai ke sana. Jadi ini adalah optimalisasi penyerapan anggaran supaya berdampak pada perekonomian tanpa merubah defisit yang terlalu signifikan,” jelasnya.

Purbaya juga menambahkan, ketika perekonomian tumbuh lebih cepat, maka penerimaan negara otomatis akan meningkat, khususnya dari sektor perpajakan.

“Nanti kalau ekonomi tumbuh lebih bagus, kalau kita asumsikan tax ratio-nya konstan, kalau PDB tumbuh lebih cepat, tax-nya jadi lebih cepat juga. Jadi dampaknya ke defisit cenderung netral to positive,” ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Program Perpajakan dan Perlindungan Pekerja Dilanjutkan Hingga 2026

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya sekadar mengucurkan dana, tetapi memastikan setiap rupiah belanja negara mampu memberi efek ganda terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Ini bukan pengeluaran tambahan tanpa arah. Justru ini cara kita memastikan belanja negara bekerja optimal di akhir tahun, sehingga masyarakat merasakan manfaatnya, ekonomi bergerak, dan penerimaan negara ikut terkerek,” tegasnya.

Dengan demikian, jelas Purbaya, stimulus pangan tidak hanya membantu daya beli masyarakat di tengah tekanan inflasi, tetapi juga berperan menjaga stabilitas fiskal agar tetap sehat.

x|close