PNM Dorong Kemandirian Ekonomi Difabel Lewat Program Pelatihan di Surabaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Sep 2025, 13:43
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Divisi Jasa Manajemen dan TJSL PT Permodalan Nasional Madani Cut Ria Dewanti (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (kanan) saat pembukaan program kolaborasi pelatihan bertajuk Kepala Divisi Jasa Manajemen dan TJSL PT Permodalan Nasional Madani Cut Ria Dewanti (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (kanan) saat pembukaan program kolaborasi pelatihan bertajuk (Antara)

Ntvnews.id, Surabaya - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian ekonomi penyandang disabilitas melalui program pelatihan bertajuk “Difabel Bisa Berusaha” yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 15 September 2025.

Kegiatan yang resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ini bertujuan memberikan akses, pendampingan, serta pelatihan agar penyandang disabilitas mampu mengembangkan keterampilan sekaligus berpartisipasi aktif dalam perekonomian nasional.

“Hari ini menjadi momentum yang sangat penting. Melalui program ‘Difabel Bisa Berusaha’, kita semua membuktikan bahwa kepedulian sosial dan pemberdayaan ekonomi dapat diwujudkan melalui kolaborasi lintas sektor,” ujar Kepala Divisi Jasa Manajemen dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PNM, Cut Ria Dewanti, di sela acara.

Ia menegaskan, pelaksanaan pelatihan ini bukan sekadar kegiatan simbolis, melainkan wujud nyata dari program TJSL yang inklusif dan berkesinambungan.

“Saya meyakini setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki potensi luar biasa untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” tambahnya.

Program ini digagas melalui kerja sama dengan sejumlah mitra strategis, antara lain PT Bank IBK Indonesia Tbk, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), serta PT Pegadaian.

Baca Juga: PNM Berikan Bantuan Usaha, Ibunda Dhika Aura Farming Kian Berdaya

Adapun pelatihan training of trainers (ToT) bagi fasilitator digital UMKM diikuti oleh 50 peserta dengan beragam jenis disabilitas, seperti tuna rungu, tuna netra, tuna laras, tuna daksa, serta melibatkan juru bahasa isyarat dan pendamping.

Selain memperkuat kemandirian difabel, program ini juga sejalan dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 1 (tanpa kemiskinan), poin 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), serta poin 10 (berkurangnya kesenjangan).

Hingga pertengahan 2025, PNM mencatat telah menyalurkan 13,38 juta number of account (NoA) dengan total pembiayaan Rp43,77 triliun kepada nasabah di seluruh Indonesia melalui jaringan layanan Mekaar. Dari jumlah tersebut, penyaluran di Jawa Timur mencapai 2,39 juta NoA senilai Rp7,37 triliun, sementara di Surabaya tercatat 591 ribu NoA dengan total Rp1,84 triliun.

Cut Ria berharap, manfaat pelatihan ini tidak hanya terbatas pada keterampilan teknis, melainkan juga dapat menumbuhkan kepercayaan diri, semangat berusaha, serta memperluas jejaring usaha bagi para penyandang disabilitas.

“Semoga sinergi yang kita bangun hari ini menjadi amal kebaikan dan berlanjut untuk program-program sosial lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai program ini sebagai langkah inspiratif, karena memperluas kontribusi PNM yang sebelumnya lebih dikenal mendampingi usaha mikro, kini juga menyasar penyandang disabilitas.

“Peserta bukan hanya dilatih, tapi juga disiapkan menjadi pelatih. Karena itu, mereka perlu didampingi sampai benar-benar siap,” kata Emil.

Ia menambahkan, tantangan berikutnya adalah memastikan para peserta memiliki kepercayaan diri dalam mengembangkan usaha, termasuk dalam aspek pemasaran.

(Sumber: Antara)

x|close