Tambang Bawah Tanah GBC (GBC)
Ntvnews.id, Jakarta - Freeport Indonesia terus berupaya menyelamatkan tujuh karyawan yang terdampak insiden luncuran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave (GBC). Tim penyelamat mengerahkan alat berat, bor, hingga drone, meski menghadapi risiko besar dan tantangan berat di lokasi kejadian.
Sejak insiden terjadi, fokus utama perusahaan adalah membuka akses menuju lokasi para karyawan.
“Tantangan terbesar adalah volume material basah yang masih aktif dalam jumlah besar, jauh lebih besar dari yang pernah terjadi. Hal ini membuat proses penyelamatan menjadi sangat kompleks, penuh risiko dan memerlukan waktu tambahan untuk membersihkan material dalam jumlah besar tersebut,” ujar Katri Krisnati VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia dalam keterangannya, Rabu, 17 September 2025.
Pimpinan Freeport-McMoRan, Chairman of the Board of Directors Richard Adkerson, President and Chief Executive Officer Kathleen Quirk, bersama Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas meninjau langsung upaya penyelamatan. Mereka juga bertemu dengan keluarga karyawan serta mengikuti doa bersama di berbagai komunitas di Tembagapura.
Baca Juga: Bahlil: Lumpur Jadi Kendala Utama Pencarian Korban Longsor Tambang Freeport
Selain itu, Kepala Inspektur Tambang (KaIT) bersama tim Inspektur Tambang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan BASARNAS Mimika telah meninjau beberapa titik lokasi evakuasi.
“Kami menyadari bahwa upaya penyelamatan ini penuh tantangan, tidak mudah, dan mengkhawatirkan. Namun demikian, kami tidak akan menyerah dan akan terus mengerahkan segala daya upaya. Keluarga dari karyawan juga telah berada di Tembagapura untuk mendapat informasi langsung, dukungan dan pendampingan,” jelas manajemen.
Perusahaan pun mengajak seluruh pihak untuk mendoakan kelancaran operasi penyelamatan serta keselamatan tim yang bertugas di lapangan.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
