Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kemitraan dengan Dicoding Indonesia dalam rangka memperkuat serta mengembangkan sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif, khususnya yang berbasis teknologi.
“Kolaborasi ini diarahkan untuk memperkuat ekosistem talenta ekonomi kreatif berbasis teknologi yang selaras dengan kebutuhan industri masa kini,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama ini dilakukan melalui pelatihan berskala besar dalam bidang kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung peningkatan kapasitas talenta digital. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tingginya kebutuhan tenaga kerja digital di sektor ekonomi kreatif hingga tahun 2026.
Baca Juga : Kemenparekraf Perkuat Sistem Keamanan Wisata di Tengah Potensi Bencana Hidrometeorologi
Rencana kerja sama tersebut akan difokuskan pada pengembangan sejumlah subsektor dalam ekonomi kreatif.
Teuku Riefky menambahkan bahwa Dicoding Indonesia telah dikenal luas sebagai platform edukasi daring yang menyediakan kursus, pelatihan, dan sertifikasi di bidang pengembangan perangkat lunak, pembuatan aplikasi, dan teknologi digital lainnya.
Dicoding sendiri telah bekerja sama dengan Kemenparekraf sejak tahun 2016 dalam pelaksanaan program Badan Ekraf Developer Day (BDD) dan Badan Ekraf Digital Talent (BDT).
Baca Juga : Geger Motor Yamaha NMAX Dijual Rp15 Jutaan Saja
Sebagai bentuk kelanjutan kerja sama, Menteri Teuku menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan berbagai program tersebut yang sejalan dengan delapan program unggulan Kemenparekraf, khususnya dalam pilar Talenta Ekraf.
Ia juga menegaskan bahwa pihak kementerian membuka ruang untuk menerima berbagai masukan dari pelaku industri digital guna menyusun program kerja tahun 2026.
“Untuk 2025 semester kedua, kami fokus menjalankan program yang telah berjalan. Namun, untuk 2026, kami terbuka terhadap usulan pelatihan yang benar-benar dibutuhkan agar relevan dengan perkembangan teknologi,” ujar Menteri Ekraf.
Baca Juga : Telkom Perkuat Transformasi Digital, Raup Pendapatan Konsolidasi Rp73 Triliun di Semester I 2025
Ia menekankan bahwa Kemenparekraf memiliki komitmen kuat dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor digital, sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat daya saing ekonomi kreatif nasional.
Melalui kerja sama dengan platform seperti Dicoding, diharapkan akses terhadap pelatihan dapat diperluas, keterampilan peserta dapat ditingkatkan, serta tercipta lebih banyak lapangan kerja di sektor teknologi yang berlandaskan pada kreativitas. Hal ini sejalan dengan delapan program unggulan Asta Ekraf, terutama dalam bidang Talenta Ekraf.
Di sisi lain, CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, mengungkapkan bahwa saat ini platform tersebut telah memiliki lebih dari 1,1 juta anggota. Dari jumlah tersebut, sekitar 770.000 peserta menerima program beasiswa.
Baca Juga : Konser Dua Lipa Batal, Kemenparekraf Buka Suara Minta Optimalkan Keamanan
“Lulusan kami saat ini berjumlah 190.000, dan 80 persen dari peserta program intensif berhasil bekerja di perusahaan teknologi dalam enam bulan setelah lulus,” ungkapnya.
(Sumber : Antara)