Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Pangan Kanada, Heath MacDonald, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri mendiskusikan berbagai peluang kerja sama di tengah tantangan global seperti ketidakpastian iklim, tekanan geopolitik, dan ancaman krisis pangan.
Mentan Amran menegaskan pentingnya kemitraan yang saling menguntungkan atau win-win untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan global.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah peningkatan ekspor kelapa sawit Indonesia ke Kanada, di mana saat ini Indonesia menempati posisi kedua.
Baca juga: Mentan: 212 Merek Beras Terbukti Langgar Regulasi
“Kami mendorong agar ke depan, Indonesia menjadi eksportir utama CPO ke Kanada. Intinya kita meperkuat kerja sama dan saling menguntungkan,” ucap Mentan Amran dalam keterangan resminya, Kamis, 31 Juli 2025.
Selain sawit, peluang kerja sama juga terbuka lebar dalam pengembangan sektor peternakan, khususnya susu dan sapi hidup, transfer teknologi pertanian modern, dan ketahanan iklim.
Kanada juga menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia, termasuk melalui implementasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang baru disepakati.
Menteri Heath MacDonald turut menegaskan bahwa hubungan yang kuat ini akan terus ditingkatkan melalui kemitraan strategis dan saling mendukung.
Baca juga: Mentan Amran Ungkap 26 Merek Beras Oplosan Sudah Naik ke Tahap Penyidikan
“Situasi geopolitik yang kita hadapi saat ini memberi kita peluang untuk meningkatkan perdagangan dengan Indonesia, mempererat persahabatan, dan membangun keberlanjutan, khususnya di sektor pertanian.,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada tahun 2024, tercatat ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Kanada mencapai lebih dari US$222 juta.
Ekspor utama komoditas pertanian di tahun 2024 adalah karet sebesar US$115,4 juta, kakao sebesar US$58,2 juta, kopi US$29,5 juta, dan nanas sebesar US$5,8 juta.