China Gelar Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Begini Respons Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Des 2025, 06:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/py) Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/py) (Antara)

Ntvnews.id, Washington D.C - China mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan selama dua hari berturut-turut dengan skenario simulasi pemblokiran pelabuhan di Taipei serta penyerangan sasaran maritim.

Dilansir dari AFP, Rabu, 31 Desember 2025, menanggapi hal tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan sikap santai dan menyatakan tidak merasa cemas terhadap latihan itu.

Latihan militer dua hari yang diberi sandi “Misi Keadilan 2025” tersebut dimulai pada Senin, 29 Desember 2025 dan menuai kecaman dari pemerintah Taiwan yang menilainya sebagai bentuk intimidasi militer.

Beijing terus menegaskan klaimnya atas Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatan China dan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk mengambil alih pulau yang memiliki sistem pemerintahan demokratis itu.

Baca Juga: China Turunkan Tarif Impor untuk 935 Produk Mulai 1 Januari 2026

Pada hari kedua latihan militer China menembakkan serangkaian rudal serta mengerahkan puluhan pesawat tempur dan kapal perang ke kawasan sekitar Taiwan.

Sejumlah jurnalis AFP yang berada di Pingtan pulau China yang letaknya paling dekat dengan daratan utama Taiwan menyaksikan rentetan roket meluncur ke udara pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 waktu setempat, meninggalkan jejak asap putih.

Sedikitnya 10 roket diluncurkan secara berurutan dengan jeda singkat, dan setiap peluncuran disertai suara ledakan keras yang terdengar di seluruh wilayah Pingtan.

Tak lama setelah itu, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), sebutan resmi militer China, mengeluarkan pernyataan terkait kegiatan latihan tersebut.

China Taiwan <b>(Istimewa)</b> China Taiwan (Istimewa)

"Pada pukul 09.00 waktu setempat, 30 Desember, pasukan darat Komando Teater Timur PLA melakukan latihan tembak langsung jarak jauh di perairan sebelah utara pulau Taiwan dan mencapai efek yang diinginkan," demikian pernyataan PLA.

China juga menyampaikan bahwa pada Selasa pagi mereka mengerahkan kapal perusak, kapal fregat, pesawat tempur, serta pesawat pengebom “untuk melakukan latihan mengenai identifikasi dan verifikasi, peringatan dan pengusiran, simulasi serangan, serangan terhadap target maritim, serta operasi antiudara dan antikapal selam.”

Komando Teater Timur PLA menambahkan bahwa latihan di perairan utara dan selatan Taiwan tersebut “menguji kemampuan koordinasi laut-udara dan blokade serta kontrol terpadu.”

Menanggapi perkembangan itu, Trump menegaskan dirinya tidak merasa khawatir dengan latihan perang China di sekitar Taiwan, meskipun melibatkan tembakan langsung. Ia juga menepis anggapan bahwa Presiden China Xi Jinping akan memerintahkan invasi ke Taipei.

Baca Juga: Ford Akui Sulit Saingi China soal Baterai, Batalkan Proyek EV dan Gandeng CATL untuk Energi Listrik

"Saya memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Xi. Dan dia belum memberitahu saya apa pun tentang hal itu. Saya tentu saja telah melihatnya," ujar Trump kepada wartawan saat ditanya mengenai latihan militer China.

"Saya tidak percaya dia akan melakukannya," tegas Trump, merujuk pada kemungkinan invasi China ke Taiwan.

Ketika kembali ditanya apakah latihan tersebut membuatnya cemas, Trump menjawab, "Tidak, tidak ada yang membuat saya khawatir."

"Mereka telah melakukan latihan angkatan laut selama 20 tahun di area tersebut. Sekarang orang-orang menanggapinya sedikit berbeda," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Taiwan Lai Ching-te pada Selasa, 30 Desember 2025, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan “meningkatkan konflik” maupun memicu ketegangan. Sehari sebelumnya, kantor kepresidenan Taiwan menuduh China memperlihatkan pengabaian terhadap norma internasional dan penggunaan intimidasi militer untuk mengancam negara-negara tetangga.

x|close