67 Mobil Listrik Diuji di Suhu -25°C, Ini Hasil Uji Jarak Tempuh Paling Ekstrem di China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Des 2025, 10:53
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Sebanyak 67 mobil listrik diuji di suhu -25°C. (Foto: Istimewa via ArenaEV) Sebanyak 67 mobil listrik diuji di suhu -25°C. (Foto: Istimewa via ArenaEV)

Ntvnews.id, Jakarta - Saat suhu turun hingga -25°C (-13°F), banyak orang lebih memilih tetap berada di rumah sambil menikmati minuman hangat. 

Namun, tim Autohome, salah satu situs otomotif terbesar di China, justru berani menghadapi cuaca dingin ekstrem. Mereka melakukan perjalanan ke Yakeshi, Mongolia Dalam, untuk menguji bagaimana mobil listrik modern bertahan di suhu yang sangat rendah.

Dilansir dari ArenaEV, Selasa (30/12/2025), kegiatan ini melibatkan 67 kendaraan berbeda dan bahkan berhasil memecahkan Rekor Dunia Guinness (Guinness World Records) sebagai uji mobil musim dingin terbesar yang pernah dilakukan.

Musim dingin biasanya menjadi tantangan bagi mobil listrik. Suhu rendah memperlambat reaksi kimia dalam baterai, sehingga kapasitas penyimpanan energi berkurang dan waktu pengisian menjadi lebih lama.

Untuk mengetahui merek mana yang berhasil mengatasi masalah ini, penguji menyiapkan tujuh tantangan berat. Tes mencakup mengemudi hingga baterai habis, mengecek kecepatan pengisian daya, dan mengukur seberapa cepat pemanas kabin bekerja.

Kendaraan yang diuji beragam, mulai dari hatchback kecil seharga RMB 60.000 (€7.100) hingga mobil mewah lebih dari RMB 2 juta (€234.700). Bagi banyak pembeli, jarak tempuh menjadi uji terpenting. Dalam kategori ini, XPeng P7 (AWD) berada di peringkat pertama, berhasil menempuh 53,9% dari jarak yang diklaim, meski cuaca sangat dingin. 

Baca Juga: Rangkaian Pameran Otomotif Gaikindo 2025 Catatkan Kinerja Positif, Dongkrak Penjualan Nasional

Yangwang U7 dari BYD berada di posisi kedua dengan 51,8%, diikuti Zeekr 001 di urutan ketiga dengan 49,6%. Namun, tidak semua merek terkenal tampil baik. Tesla Model Y (AWD) hanya mencapai 35,2% dari jarak tempuh yang dijanjikan, berada di posisi ke-31. Li Auto L8 bahkan lebih kesulitan, dengan skor hanya 34,8%.

Efisiensi juga menjadi faktor penting. Tes ini mengukur konsumsi energi dalam kWh per 100 km. Mobil kecil dan ringan menunjukkan performa terbaik, dengan BYD Seagull menggunakan 23,5 kWh/100 km, diikuti Geely Xingyuan dan BYD Seal 06. 

Untuk SUV besar, Xiaomi YU7 mencatat 33,7 kWh/100 km, sedikit lebih efisien dibanding Tesla Model Y yang menggunakan 34,9 kWh/100 km. Kecepatan pengisian baterai menjadi hal penting saat mengisi mobil di tengah salju. Avatr 07 mengejutkan dengan hanya membutuhkan 15 menit untuk mengisi dari 30% ke 80%. 

Nevo 06 dan Fulwin A9L juga termasuk cepat. Sementara itu, Xiaomi YU7 membutuhkan 31 menit dan Tesla Model Y 35 menit untuk pengisian serupa. Hal ini menunjukkan beberapa merek baru China fokus meningkatkan kecepatan pengisian di cuaca dingin.

Sedan Xiaomi SU7 tidak hadir, tapi SUV YU7 memberi gambaran kemampuan merek tersebut. Secara keseluruhan, pengujian menunjukkan mobil listrik sudah mengalami kemajuan signifikan, meski performa tetap terpengaruh suhu rendah. 

Bahkan pemenang uji pun kehilangan hampir setengah jarak tempuhnya di tengah dinginnya Mongolia Dalam. Bagi pengemudi di iklim dingin, hasil ini menjadi panduan penting dalam memilih kendaraan yang dapat diandalkan saat salju mulai turun.

x|close