Ntvnews.id, Jakarta - Pada 1 Januari 2026, China akan memberlakukan standar energi kendaraan listrik (EV) wajib pertama di dunia, yang membatasi konsumsi listrik mobil penumpang murni seberat dua ton hingga 15,1 kWh per 100 km.
Keputusan ini diumumkan oleh China Central Television (CCTV) dan dilaporkan oleh IT Home. Demikian dikutip dari CarNewsChina, Jumat (26/12/2025).
Standar ini menggantikan sistem rekomendasi sebelumnya dan akan berlaku secara langsung untuk semua model kendaraan listrik baru yang diproduksi.
Dengan regulasi baru ini, China menjadi negara pertama yang menetapkan batas konsumsi energi yang mengikat secara hukum untuk kendaraan listrik.
Standar baru, yang dikenal dengan nama "Batas Konsumsi Energi untuk Kendaraan Listrik Bagian 1 Mobil Penumpang", menetapkan batas konsumsi energi berdasarkan berat kendaraan dan karakteristik teknisnya.
Regulator menilai, setelah mengkaji konsumsi energi saat ini, teknologi hemat energi yang ada, serta pertimbangan pengendalian biaya, bahwa batas ini akan mendorong efisiensi lebih lanjut dalam industri kendaraan listrik.
Dibandingkan dengan sistem sebelumnya, regulasi ini memperketat persyaratan konsumsi energi sekitar 11%.
Selain itu, standar baru ini memperkenalkan indikator yang lebih fleksibel yang mempertimbangkan variasi penggunaan kendaraan dan solusi teknis yang akan diterapkan di masa depan.
Di sisi lain, produsen kendaraan akan diwajibkan melakukan peningkatan teknis pada mobil yang diproduksi setelah standar ini diterapkan.
Untuk mobil penumpang listrik seberat dua ton, batas konsumsi energi yang baru adalah 15,1 kWh per 100 km.
Pihak berwenang berharap peningkatan teknis ini akan mengarah pada peningkatan jarak tempuh rata-rata sekitar 7% berkat pengurangan konsumsi energi.
Namun, regulasi ini hanya berlaku untuk kendaraan listrik murni dan tidak mencakup kendaraan plug-in hybrid atau kendaraan dengan jarak tempuh jauh.
Sebagai bagian dari kebijakan ini, China akan menghubungkan standar konsumsi energi baru dengan insentif keuangan.
Kendaraan listrik yang memenuhi standar baru ini akan memenuhi syarat untuk pembebasan pajak pembelian pada tahun 2026 dan 2027.
Ini akan memaksa produsen untuk meningkatkan efisiensi energi jika mereka ingin kendaraan mereka tetap memenuhi syarat untuk insentif fiskal.
Selain itu, kendaraan yang sudah terdaftar dalam katalog pembebasan pajak pembelian hingga akhir tahun 2025 akan disesuaikan dengan aturan baru ini.
Model yang tidak memenuhi syarat bisa dikeluarkan dari daftar kendaraan yang mendapatkan pembebasan pajak.
Bagi produsen besar China seperti BYD dan Geely, peraturan baru ini sejatinya tidak terlalu berdampak, karena banyak model mereka sudah memenuhi efisiensi yang diharapkan.
Namun, kendaraan dengan konsumsi energi yang lebih tinggi akan memerlukan peningkatan teknis agar tetap memenuhi syarat.
Kebijakan ini terutama mempengaruhi kendaraan kelas dua ton dan model yang lebih besar, yang mendorong produsen untuk memprioritaskan pengembangan efisiensi energi di seluruh platform dan tingkat trim agar tetap kompetitif dalam kerangka peraturan dan kebijakan fiskal yang baru.
Regulasi baru ini menandai langkah penting bagi China dalam upaya mempercepat transisi menuju kendaraan listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dengan standar konsumsi energi yang lebih ketat, negara ini berharap dapat mengurangi konsumsi listrik kendaraan dan meningkatkan daya saing mobil listrik domestik di pasar global.
Pihak berwenang mengumumkan tanggal pemberlakuan batasan efisiensi kendaraan listrik secara nasional. (Foto: Douyin via CarNewsChina)