Trump Sebut Banyak Negara Siap Hancurkan Hamas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Des 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Presiden AS Donald Trump. ANTARA/Anadolu/pri. Arsip foto - Presiden AS Donald Trump. ANTARA/Anadolu/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di resor pribadinya, Mar-a-Lago, Florida, pada Senin, 29 Desember 2025. Dalam pertemuan tersebut, Trump menegaskan adanya negara-negara yang bersedia bertindak untuk menghancurkan Hamas.

“Ada negara-negara -,bukan Israel,- yang bersedia masuk dan menghancurkan Hamas jika mereka tidak memenuhi kesepakatan untuk melucuti senjata,” ujar Trump, seperti dikutip dari  New York Times, Rabu, 31 Desember 2025.

Trump tidak merinci negara mana saja yang dimaksud dan menyadari bahwa penyebutan nama-nama tersebut akan menjadi sorotan besar. Namun, berbagai laporan menyebutkan bahwa sejumlah negara yang sebelumnya didekati Amerika Serikat untuk bergabung dalam Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza justru menolak kemungkinan diminta melucuti senjata Hamas secara paksa.

Baca Juga: China Dukung Dialog Trump–Zelensky demi Perdamaian Ukraina

Dalam pernyataannya, Trump juga mengemukakan pandangan panjang yang bagi banyak warga Israel dinilai mengkhawatirkan, yakni gagasan bahwa tanpa Netanyahu dan tanpa dirinya, Israel mungkin tidak lagi memiliki negara. Pernyataan semacam itu menjadi salah satu kutipan Trump yang dinilai berpotensi dimanfaatkan dalam iklan kampanye Netanyahu pada 2026.

Meski demikian, pertemuan tersebut tidak menghasilkan banyak pengumuman besar, selain saling menunjukkan kekaguman antara kedua belah pihak.

Anggota pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer kelompok perlawanan Hamas Palestina.  <b>(Antara)</b> Anggota pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer kelompok perlawanan Hamas Palestina. (Antara)

Trump sendiri disebut masih menanti Hadiah Nobel. Namun sebagai bentuk penghargaan, Israel telah menganugerahinya Penghargaan Israel, penghargaan paling prestisius di negara itu, atas “kontribusi luar biasa kepada bangsa Yahudi.”

Menteri Pendidikan Israel Yoav Kisch, yang mengelola penghargaan tersebut, mengatakan bahwa ia telah menyampaikan kabar itu langsung kepada Trump melalui sambungan telepon saat pembukaan pertemuannya dengan Netanyahu.

Secara tradisional, Penghargaan Israel diberikan kepada warga negara Israel di berbagai bidang seni dan sains. Kisch menegaskan keistimewaan momen tersebut dengan menulis di media sosial, “Untuk pertama kalinya dalam sejarah Negara Israel: Penghargaan Israel akan diberikan kepada Presiden Trump!”

Baca Juga: Trump Kembali Ungkap Keinginan Caplok Greenland

Trump pun resmi menerima Penghargaan Israel, yang merupakan penghargaan budaya tertinggi negara tersebut, seraya melontarkan ancaman samar terhadap Hamas dan Iran. Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu berulang kali memuji Trump sebagai sosok yang “kuat,” “cerdas,” dan “pahlawan.”

Usai membahas Gaza dan sejumlah isu lain bersama Netanyahu, Trump menyatakan bahwa “hampir tidak ada perbedaan antara apa yang kita lihat dan ke mana kita ingin menuju.” Netanyahu pun membalas dengan pujian tinggi, menyebut kemitraan mereka sebagai sesuatu yang “tidak ada duanya.”

x|close