Ntvnews.id, Aceh Tamiang - Suara gemericik air yang keluar dari pompa sumur bor di Pondok Bersalin Desa (Polindes) Meunasah Paya, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang itu bukan sekadar suara biasa. Itu adalah suara kemenangan bagi warga di sana.
Seperti cerita Lisda Novita, salah satu bidang di Polindes itu. Sebagai seorang bidan yang bertugas, air bersih adalah kemewahan yang selama ini sulit didapatkan.
Sebelum bantuan sumur bor dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tiba, Lisda harus memutar otak setiap harinya. Pascabencana yang melumpuhkan sistem air bersih, Polindes tempatnya mengabdi sempat tak bisa melayani warga sekitar.
"Sebelum ada pompa air dari sumur bor ini, kami harus beli airnya. Beli ke orang keliling yang bawa galon dari jalan. Harganya Rp5.000 per galon besar," kenang Lisda, ditulis Senin, 29 Desember 2025.
Bayangkan, untuk fasilitas kesehatan yang harus selalu higienis, ketergantungan pada air galon eceran sangatlah menyulitkan. Namun kini, wajah Lisda tampak jauh lebih cerah. Aliran air yang melimpah memungkinkannya kembali menjalankan standar kebersihan yang ketat di Polindes.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Air Bersih, 48 Sumur Dibangun Khusus di Aceh Tamiang
Baca Juga: 93 Titik Sumur Bor Digali di Aceh Tamiang, Air Bersih untuk Warga Terpenuhi
"Alhamdulillah, sekarang bisa bersihin kasur-kasur dan baju-baju semua. Kemarin kan tidak bisa," ujarnya penuh syukur.
Kondisi Meunasah Paya memang menantang. Sebanyak 220 Kepala Keluarga (KK) di sana rata-rata mengalami kesulitan akses air bersih.
Bantuan dari Kementerian PU ini menjadi oase di tengah gersangnya layanan publik akibat dampak banjir dan longsor yang sempat merusak 73 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Aceh.
Saat ini Kementerian PU bergerak cepat di masa rehabilitasi ini. Selain membangun sumur bor, pemerintah menyiagakan ratusan hidran umum dan mobil tangki untuk melayani ribuan warga yang terdampak.
Namun bagi Lisda, perjuangan belum usai. Sambil menatap air yang terus mengalir dari pipa, ia menitipkan harapan besar kepada pemerintah. Ia berharap titik-titik sumur bor baru bisa ditambah agar seluruh warga desanya tak lagi kesulitan.
"Mudah-mudahan bisa dipasang di tempat lain, misalnya di desa ini buat satu lagi. Biar masyarakatnya mudah mendapatkan air. Terima kasih Kementerian PU, sumur ini sangat berguna bagi kami," tutupnya dengan senyum tulus.