Menko PMK: Pembangunan 1.050 Huntara untuk Korban Bencana Terus Berjalan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Des 2025, 15:21
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Para pekerja mengangkat material bangunan di lokasi proyek pembangunan 600 unit rumah hunian sementara (Huntara) korban banjir berlokasi di Desa Simpang Empat Upah, Karang Baru, Aceh Tamiang, Minggu, 28 Desember 2025. ANTARA/Dede Harison Para pekerja mengangkat material bangunan di lokasi proyek pembangunan 600 unit rumah hunian sementara (Huntara) korban banjir berlokasi di Desa Simpang Empat Upah, Karang Baru, Aceh Tamiang, Minggu, 28 Desember 2025. ANTARA/Dede Harison (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan sebanyak 1.050 unit hunian sementara (huntara) telah dibangun untuk korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Per 28 Desember 2025, huntara di tiga provinsi sudah mulai dibangun, yang masih dalam proses pembangunan maupun sebagian sudah selesai totalnya 1.050 unit. Hunian yang dibangun BNPB bersama daerah sebanyak 450 unit, sedangkan yang dibangun Danantara bersama BUMN 600 unit," kata Pratikno dalam konferensi pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 29 Desember 2025.

Pratikno menambahkan, bencana juga berdampak pada aktivitas perekonomian masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di Aceh, tercatat 112 pasar tradisional terdampak banjir, dengan 18 pasar di antaranya telah kembali beroperasi sepenuhnya.

"Di Sumut ada 47 pasar terdampak, 46 sudah beroperasi, sedangkan di Sumbar, tiga pasar terdampak, dua di antaranya sudah beroperasi. Pemerintah akan terus mempercepat kembali aktifnya pasar tradisional melalui penataan infrastruktur, pembersihan, dan dukungan keterlibatan kementerian/lembaga," paparnya.

Baca Juga: Pemerintah Percepat Bangun Huntara buat Korban Bencana Sumatra

Ia juga mengemukakan bahwa hingga Senin, 29 Desember 2025, lebih dari separuh wilayah terdampak bencana di tiga provinsi tersebut telah beralih dari fase tanggap darurat ke fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi.

Di Provinsi Aceh, terdapat tujuh kabupaten/kota yang telah memasuki fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi, sementara 11 kabupaten/kota lainnya masih memperpanjang status tanggap darurat.

Di Sumatera Utara, delapan kabupaten/kota telah memasuki tahap transisi rehabilitasi dan rekonstruksi, sedangkan delapan kabupaten/kota lainnya masih berada dalam fase tanggap darurat.

Sementara itu, di Sumatera Barat, sebanyak 10 kabupaten/kota telah masuk fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi, dan tiga kabupaten/kota masih berada dalam status tanggap darurat.

"Daerah yang memperpanjang status tanggap darurat bertujuan agar wilayah-wilayah itu lebih siap masuk ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi," tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah: 56.108 Rumah Rusak Berat Akan Dibangunkan Hunian Tetap

(Sumber: Antara) 

x|close