Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa pemerintah telah mencatat capaian konkret dalam satu bulan pertama pascabencana Sumatera. Ia meminta publik melihat penanganan bencana secara objektif, tanpa membandingkannya dengan bencana lain di masa lalu.
"Kemudian, ada beberapa pihak sedikit pihak yang masih membandingkan bencana sekarang dengan bencana-bencana sebelumnya. Jadi saya mau sampaikan begini, setiap bencana punya tantangan sendiri, punya penanganan sendiri, dan yang pasti setiap pemerintah di kala itu pasti ingin yang terbaik dan tercepat untuk memulihkan,” kata Teddy di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin, 29 Desember 2025.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah kini telah memasuki fase satu bulan pertama pascabencana dengan hasil nyata di lapangan.
Baca Juga: KSAD Bongkar Upaya Sabotase, Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana Sumatera Dilepas
"Dan sekarang ini kita sudah masuk dalam satu bulan pascabencana, satu bulan pertama dan alhamdulillah pemerintah kita semua di sini, termasuk rekan-rekan pers dan semua yang ada di sana, dalam satu bulan ini kita ada hasil konkret,” ujarnya.
Teddy merinci kondisi infrastruktur utama yang terdampak, khususnya jalan nasional.
"Satu, bencana ada di 3 provinsi, terdampak ada di 52 kabupaten, 78 jalan nasional putus. Per satu bulan dari 78, tinggal 6 yang masih proses penyambungan, 4 titik di Aceh dan di Sumbar dan Sumut,” jelasnya.
Konferensi Pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pasca Bencana Sumatera Jelang Akhir Tahun di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (Istimewa)
Ia juga menyoroti percepatan pembangunan jembatan lintas kabupaten yang menjadi urat nadi logistik.
"Jembatan lintas kabupaten, banyak sekali jembatan yang menghubungkan kabupaten yang putus, sekarang per satu bulan, 12 jembatan yang sungainya lebar-lebar 50 meter ke atas, bahkan di Bireuen itu sampai 180 meter itu tersambung,” ungkapnya.
Baca Juga: 1 Bulan Pascabencana Sumatera, Bantuan Kemanusiaan Pertamina Terus Mengalir
Menurut Teddy, pembangunan jembatan yang biasanya memakan waktu lebih dari satu bulan, kini dapat diselesaikan dalam waktu singkat berkat kerja sama berbagai pihak.
"Oleh petugas, dibantu warga bisa ada 1 minggu dan ada yang 10 hari, itu dari baja beratnya 30-50 ton,” tambahnya.
Konferensi Pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pasca Bencana Sumatera Jelang Akhir Tahun di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (Istimewa)